Jakarta,REDAKSI17.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat beras menjadi komoditas yang tersebut yang menyumbang inflasi paling besar di tempat area Indonesia selama 3 bulan berturut-turut. BPS mencatat komoditas makanan pokok ini menjadi penyumbang terbesar inflasi pada bulan Agustus, September juga juga Oktober.
“Beras merupakan penyumbang andil inflasi terbesar selama 3 bulan berturut-turut,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi serta Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers di dalam area kantornya, Jakarta, Rabu (1/11/2023).
Pudji menjelaskan pada bulan Oktober, beras mengalami inflasi sebesar 1,72%. Kenaikan nilai tukar itu menyumbang 0,06% dari total inflasi yang terjadi pada Oktober 2023. Adapun BPS menyebut total inflasi bulan Oktober berada di dalam tempat bilangan 0,17%.
Pudji mengatakan secara akumulatif beras juga menyumbang andil inflasi terbesar selama 2023, yakni sebanyak 0,49%. “Secara akumulatif selama tahun 2023 beras juga menyumbang andil inflasi terbesar, yaitu sebesar 0,49%, year to date Oktober 2023,” kata dia.
Kenaikan nilai tukar beras merata terjadi pada hampir semua kota di area tempat Indonesia. BPS menyebut 87 kota mengalami inflasi beras. Hanya 2 kota yang digunakan mana mengalami deflasi, lalu 1 kota stabil.
Harga beras pada Indonesia mengalami kenaikan akibat fenomena El Nino yang menyebabkan kemarau panjang. El Nino memproduksi beberapa negara melarang ekspor beras untuk menjaga stok pangannya, termasuk India yang digunakan menjadi sumber utama impor Indonesia. Stok yang tersebut dimaksud menipis menghasilkan nilai jual beras dalam negeri terus merangkak naik dalam beberapa bulan ini.
Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus terhadap kenaikan harga jual jual makanan pokok ini. Jokowi memohonkan pemerintah daerah (Pemda) terlibat memberikan bantuan pangan kepada warga dalam dalam tengah kondisi meningkatnya tarif beras.
Hal ini diungkapkan Jokowi saat memberikan Kepada Para Penjabat Kepala Daerah Se-Indonesia Tahun 2023, pada Istana Kepresidenan, Senin (30/10/2023). “Alokasi untuk stimulus kegiatan sektor ekonomi serta bantuan sosial. Kondisi nilai beras naik, bapak-ibu semuanya keluarkan lah yang digunakan dimaksud namanya Bantuan Sosial (bansos), pasar murah,” kata Jokowi.
Jokowi mengatakan bantuan beras 10 kilogram dari pemerintah pusat sudah diimplementasikan sejak bulan April, Mei, lalu Juni, yang tersebut dimaksud dilanjutkan bulan September – Oktober – November. Terbaru, program ini juga akan dilanjutkan sampai bulan Desember 2023 ini.
“Pemerintah pusat memberikan itu. Pemerintah provinsi mampunya berapa 5 kilogram? ya 5 kilogram. Pemerintah kota berapa 5 kilogram? Rampung kalau bareng-bareng seperti itu. rakyat itu adem,” kata Jokowi.