Home / Daerah / TMMD di Pasedan, Kepras Tanjakan Penghubung dengan Ngotoko

TMMD di Pasedan, Kepras Tanjakan Penghubung dengan Ngotoko

REMBANG,REDAKSI17.COM – Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Sengkuyung Tahap IV 2025 di Kabupaten Rembang menargetkan pengeprasan jalan tanjakan, yang menghubungkan Desa Pasedan dengan Desa Ngotoko.

Bupati Rembang Harno menyampaikan, jalan menanjak sepanjang sekitar 135 meter tersebut kerap menyulitkan kendaraan, terutama truk yang mengangkut hasil panen dari dua desa. Dengan dilakukan pengeprasan dan perataan jalan, diharapkan arus transportasi warga menjadi lebih lancar dan aman.

“Ini jalan yang berat dan paling tinggi, sehingga kalau ada tanjakan dari utara dan selatan itu tidak kelihatan. Terutama truk yang memuat jagung atau ketela, itu berat dalam tanjakan. Makanya kita kepras, agar memudahkan pengendara, demi keamanan, dan supaya kendaraan bisa melintas tanpa harus mengurangi muatan,” ujar bupati, saat membuka program TMMD tersebut, di Desa Pasedan, Kecamatan Bulu, Rabu (8/10/2025).

Sementara itu, Komandan Kodim 0720/ Rembang, Letkol Arm Winner Fradana Dieng mengungkapkan, saat ini jalur tersebut sudah berhasil dikepras hingga dua meter. Selanjutnya, TNI bersama masyarakat dan lintas sektor akan melanjutkan pekerjaan, dengan pengecoran jalan sepanjang 1.135 meter.

“Awalnya kami ragu apakah bisa memotong ketinggian jalan dua meter, karena tidak tahu kondisi tanah dan batu di bawahnya. Tapi akhirnya bisa kita turunkan lebih dari dua meter. Lebarnya juga ditambah, agar mobil dan motor bisa berpapasan lebih nyaman,” ungkap Dandim.

Selain fokus pada pembangunan fisik berupa pengecoran dan pembuatan talud jalan penghubung Pasedan–Ngotoko, TMMD kali ini juga melaksanakan berbagai kegiatan nonfisik, seperti penyuluhan wawasan kebangsaan, sosialisasi pencegahan stunting, serta pasar murah bagi masyarakat sekitar.

Di Kabupaten Semarang, pada program TMMD Sengkuyung Tahap IV 2025 akan membangun jalan rabat beton di Desa Polosiri, Bawen sepanjang kurang lebih 670 meter.

Kepala Desa Polosiri, Nurgiyanto menyampaikan, selama ini warga menjual komoditas unggulan, seperti durian, alpukat, dan petai harus melewati jalan becek dan licin. Tak jarang mereka harus berjibaku untuk tidak jatuh tergelincir.

“Jalan itu akan mempermudah warga menjual hasil panen ke luar desa. Sebab, kendaraan roda empat bisa masuk Selain itu, juga akan mendukung pengembangan agro wisata edukasi, yang sudah dirintis Pemdes Polosiri,” terangnya, pada pembukaan TMMD tersebut, di lapangan Desa Polosiri Bawen, Rabu (8/10/2025) pagi.

Pada kesempatan itu, Bupati Semarang Ngesti Nugraha mengingatkan kembali urgensi TMMD, untuk membantu percepatan pembangunan di pedesaan.

“Sehingga kesejahteraan warga juga dapat meningkat,” tegasnya.

Perwira seksi teritorial Kodim 0714 Kapten CZi Sujadi menyampaikan, TMMD akan berlangsung sebulan sampai 6 November 2025. Melibatkan anggota TNI, Polri, Pemkab Semarang, dan masyarakat. Selain sasaran fisik, juga dilakukan berbagai kegiatan nonfisik.

Sedangkan di Kabupaten Demak, program TMMD digelar di Desa Surodadi, Kecamatan Sayung, dengan sasaran fisik berupa betonisasi jalan sepanjang 245 meter, lebar 4 meter, dan tebal 0,15 meter. Selain itu, juga melakukan rehab enak unit RTLH.

Bupati Demak Eisti’anah menyampaikan, program TMMD merupakan bentuk sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat, dalam upaya percepatan pembangunan di daerah, khususnya di wilayah pedesaan yang masih membutuhkan perhatian khusus.

Dia berharap, semangat gotong-royong, kebersamaan, dan kemanunggalan antara TNI dan rakyat akan terus terjaga dan semakin kokoh.

“Melalui kegiatan TMMD, mari bersama kita mengaktualisasikan nilai-nilai kebersamaan, kepedulian, dan gotong royong dalam setiap pembangunan. Bersama-sama, kita berkomitmen untuk memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat desa”, kata Eisti, sapaan akrabnya, pada pembukaan TMMD, Rabu (8/10/2025).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *