Yogyakarta (10/10/2025) REDAKSI17.COM – Pemda DIY terus berupaya dalam melakukan penertiban terhadap keberadaan becak motor (bentor). Selain persoalan keamanan konsumen, jumlah bentor di DIY sudah terbilang surplus, atau melebihi kebutuhan, agar tidak mengganggu kenyamanan masyarakat.
Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti di Bangsal Wiyatapraja, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta pada Jumat (10/10). Made mengatakan, sudah sejak lama melalui Dinas Perhubungan DIY, Pemda DIY melakukan konsolidasi dengan paguyuban bentor terkait penertiban ini.
“Bukan kita bermaksud menghilangkan pekerjaan mereka, tapi menata, ini beda ya. Penataan ini bisa soal modanya, layanannya maupun jumlahnya. Karena kalau sudah over seperti saat ini, tentu akan menimbulkan ketidaknyamanan, akan semrawut,” ungkapnya.
Made mengatakan, jumlah bentor di DIY pada saat pendataan terakhir, yakni di masa CoViD-19 mencapai 2.000 bentor. jumlah tersebut diyakini telah bertambah saat ini. Dengan jumlah demikian banyak, tentu butuh dilakukan penertiban agar kawasan seperti Malioboro contohnya, bisa tetap nyaman bagi masyarakat maupun para wisatawan.
“Semua kawasan, termasuk Maliobor tentu punya kapasitas untuk kendaraan, termasuk becak. Dan kapasitas becak di sini tidak hanya bentor saja, masih ada becak kayuh dan becak kayuh bertenaga alternatif. Dan penataan dari kami ini bukan lantas tanpa solusi, kami sudah berupaya mengadakan becak kayuh bertenaga alternatif yang bertujuan untuk menggantikan bentor,” paparnya.
Made menegaskan, meski menjadi solusi, pengadaan becak kayuh bertenaga alternatif tentu juga tidak bisa dilakukan serta merta. Saat ini telah ada 90 becak kayuh bertenaga alternatif, dan jumlahnya tengah diupayakan untuk ditingkatkan. Namun Made menegaskan agar berkurangnya bentor yang tergantikan oleh becak kayuh bertenaga alternatif, jangan diartikan bahwa jumlah bentor masih bisa ditambah.
“Kita sudah berusaha dari tahun 2020-an, bagaimana agar ada becak yang tetap digenjot tapi sudah tidak capek lagi. Dan persoalan lainnya, tidak semua bentor itu ber-KTP DIY,” imbuhnya.
Mengenai rencana penambahan becak kayuh bertenaga alternatif guna menggantikan bentor, Made mengungkapkan, Pemda DIY telah menyampaikan hal tersebut kepada pemerintah pusat. Selain itu, upaya pun dilakukan melalui negara pemerhati Low Emition Zone. “Kami juga menghubungi pihak-pihak yang bisa men-support kami untuk mengadakan becak kayuh bertenaga alternatif lebih banyak lagi,” imbuhnya.
HUMAS DIY