Home / Daerah / Ajang Regenerasi Seniman Komik, YKW 2025 Resmi Dibuka

Ajang Regenerasi Seniman Komik, YKW 2025 Resmi Dibuka

Yogyakarta (10/10/2025) REDAKSI17.COM – Pameran Yogyakarta Komik Weeks (YKW) 2025 resmi dibuka, mengusung tema “Efisiensi Literasi”, bertempat di Gedung Saraswati, Museum Sonobudoyo, Yogyakarta, Jumat (10/10). Gelaran YKW 2025 akan berlangsung pada 10-19 Oktober 2025 dan terbuka gratis untuk umum. Pameran ini menampilkan puluhan karya dari para finalis yang lolos seleksi, karya komikus dari berbagai daerah di Indonesia, serta karya-karya internasional.

YKW 2025 merupakan acara puncak setelah pelaksanaan workshop dan lomba komik Kukuruyuk #11 yang telah diselenggarakan di Griya Persada Kaliurang, 2-3 Oktober 2025 lalu. Selain pameran, gelaran ini juga menggelar ragam acara pendamping seperti Lapakomik, Akustikomik, Launching Komik, Bincang Komik, Cosplay Kabaret, Aktivasi Perpustakaan Komik, Diskusi Komik, Pembacaan Komik, Coswalk, dan Melodi Komik.

Opening ceremony pameran YKW 2025 dibuka secara langsung oleh Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi. Prosesi pembukaan ditandai dengan aksi simbolis pemecahan celengan ayam di area depan Gedung Saraswati, Museum Sonobudoyo. Turut hadir pada pembukaan ini, Kepala Bidang Pemeliharaan Adat, Budaya dan Seni DIY, Kepala Seksi Seni Rupa Film dan Media Baru, Kepala Taman Budaya dan Kepala Museum Sonobudoyo.

Dalam sambutannya, Dian menuturkan bahwa seluruh rangkaian acara YKW 2025 bukan sekadar kompetisi pembuatan karya komik melainkan ajang regenerasi seniman komik. “Kita sebenarnya ingin mengembangkan tujuan akhir kita, punya manajemen talenta dan punya regenerasi serta mencoba menyiapkan SDM-SDM seniman komik,” ujarnya.

Dian menyebutkan, Yogyakarta Komik Weeks tidak sebatas menilai kemampuan menggambar peserta. Lebih dari itu, lomba komik Kukuruyuk berperan besar dalam merangkul dan menjaring anak-anak yang potensial menjadi komikus profesional untuk didampingi. “Kami sudah punya data regenerasi anak-anak potensial yang bisa menjadi komikus-komikus yang unggul bahkan mungkin menjadi maestro kedepannya,” terang Dian.

Menyadari peran penting komunitas seni yang turut bekerja keras dalam pelaksanaan acara, Dian menyampaikan apresiasinya atas keberadaan komunitas seni dan budaya di Yogyakarta yang kreatif serta berkualitas.

“Komunitas-komunitas seni budaya Yogyakarta itu organik. Ekosistem seninya luar biasa, komitmen, idealisme, dan kreativitasnya juga lebih kuat,” pungkasnya.

Pada momen yang sama, salah satu kurator Jogja Komik Weeks, Yudha Sandy berbagi cerita tentang tema “Efisiensi Literasi” yang diusung YKW 2025. “Kita selalu menanggapi apa yang terjadi, kita membawanya sebagai sebuah bahasa komik. Komik ini adalah sebuah bentuk dan produk literasi yang efisien untuk menyampaikan pesan atau emosi,” jelasnya.

Lebih lanjut Ia menjelaskan, terdapat total 60 karya komik yang dipamerkan, terdiri atas 30 karya dari para finalis yang dikolaborasikan dengan 30 karya komikus dari berbagai daerah di Indonesia. YKW 2025 juga menjadi ajang kolaborasi internasional perdana, bekerja sama dengan Short Run Comix Festival (Seattle, Amerika Serikat) untuk menghadirkan tujuh karya seniman tamu Short Run di YKW 2025. Kolaborasi ini menampilkan beragam komik bergaya independen dan eksperimental.

HUMAS PEMDA DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *