Mergangsan,REDAKSI17.COM-Suasana Jalan Ireda, Kelurahan Keparakan, Sabtu (11/10/2025) malam berubah menjadi lautan manusia. Sorot lampu panggung, dentuman musik, dan aroma kuliner lokal berbaur dalam satu festival besar yakni Ireda Fest 2025. Namun, festival ini bukan sekadar hiburan. Inilah momen ketika generasi muda dan tradisi kampung menyatu dalam satu panggung penuh energi.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan yang hadir langsung dalam acara tersebut mengaku kagum dengan konsep Ireda Fest tahun ini. Ia melihat festival ini sebagai contoh nyata bagaimana kampung mampu merawat budaya sekaligus membuka ruang bagi kreativitas anak muda.

“Ireda Fest bukan hanya hiburan. Ini ruang kolaborasi lintas generasi, tempat tradisi dilestarikan dan potensi kampung ditampilkan dengan cara yang modern dan menarik,” ujarnya.

Ireda Fest 2025 menjadi bukti bahwa kampung bisa membangun festival skala besar dengan kekuatan kolaborasi. Warga, pemuda, seniman, pelaku UMKM, dan pemerintah bersatu dalam satu tujuan: menghidupkan budaya dan potensi lokal.

Berbagai pentas seni ditampilkan dalam acara ini.

Wawan berharap Ireda Fest dapat menjadi contoh bagi wilayah lain.

“Kalau kampung bisa sekreatif ini, maka masa depan budaya Kota Yogyakarta ada di tangan warganya sendiri, terutama generasi muda,” tegasnya.

Sementara itu Ketua Panitia Lilik Mardiyanto mengungkapkan bahwa 2025 menjadi tahun ketiga Ireda Fest digelar, dan setiap tahun antusiasme masyarakat terus meningkat. Tahun ini, konsep dikembangkan lebih jauh atraktif, partisipatif, dan menyerap aspirasi Gen Z, tanpa melupakan kearifan lokal Kelurahan Keparakan.

“Anak muda sekarang butuh ruang berekspresi, dan kami beri panggung itu. Tapi kami pastikan tradisi tetap menjadi ruh utama Ireda Fest,” jelas Lilik.

Berbagai pentas seni ditampilkan dalam acara ini, mulai dari tari sampai atraksi budaya kampung. Untuk panggung musik, Ireda Fest 2025 menghadirkan beberapa band lokal populer yakni Nolkmkustik, Minor 26 serta Apoll0 10 sebagai penampil puncak.

Bukan hanya panggung musik dan seni, puluhan stand UMKM dari warga Keparakan ikut meramaikan festival. Mulai dari jajanan tradisional, kopi lokal, kerajinan tangan, hingga produk kreatif kekinian, semua tersaji dan diminati pengunjung.

Festival ini terbukti menghidupkan ekonomi warga, sekaligus menjadi etalase potensi kampung di tengah kota.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan saat meninjau dan membeli produk UMKM dari warga Keparakan.

Salah satu pengunjung, Rina warga Keparakan, mengaku bangga dengan penyelenggaraan Ireda Fest tahun ini.

“Acaranya jauh lebih ramai dan tertata. Yang saya suka, tradisi kampung tetap ditampilkan tapi dikemas menarik. Jadi anak muda juga betah nonton,” ujarnya.