Umbulharjo,REDAKSI17.COM — Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, melantik dan mengukuhkan secara langsung 28 anggota Kelompok Kerja (Pokja) Bunda PAUD Kota Yogyakarta Masa Bakti 2025–2030. Tak hanya itu, pada kesempatan tersebut juga dilakukan pelantikan lima Ketua TP PKK Kemantren se-Kota Yogyakarta, 14 Bunda PAUD Kemantren dan 14 Ketua TP Posyandu Kemantren oleh Ketua TP PKK Kota Yogyakarta sekaligus Bunda PAUD Kota Yogyakarta, Dwi Kisworo Setyowireni di Balai Kota Yogyakarta, Rabu (15/10).

Hasto Wardoyo, mengajak seluruh jajaran Bunda PAUD, kader PKK, dan kader posyandu di Kota Yogyakarta untuk memperkuat sinergi dalam membangun generasi masa depan yang sehat, bahagia, dan berkarakter.

“Selamat bertugas kepada seluruh yang dilantik hari ini. Amanah yang diberikan ini bukan sekadar jabatan, tetapi tanggung jawab untuk membentuk manusia sejak usia dini. Keberadaan panjenengan semua sangat penting, karena pendidikan usia dini adalah fondasi masa depan,” tutur Hasto.

Ia menambahkan, menjadi Bunda PAUD atau kader di masyarakat bukan hanya sekadar berbicara tentang pendidikan, tetapi juga menjadi pelaku langsung dalam mendidik anak-anak. “Ngomong soal pendidikan anak itu tidak ringan. Kita bukan hanya bicara, tapi menjadi pelaku yang benar-benar terlibat dalam membangun generasi,” ungkapnya.

Pelantikan Pokja Bunda PAUD Kota Yogya

Hasto menjelaskan bahwa golden period atau masa emas tumbuh kembang anak terjadi pada 1.000 hari pertama kehidupan, yang menentukan masa depan anak secara fisik, mental, dan emosional. Ia juga menekankan pentingnya suasana bahagia bagi anak-anak agar terhindar dari stres dan gangguan mental. Menurutnya, sekitar 9,8 persen anak saat ini mengalami stres ringan yang sering tidak disadari.

“Setelah usia dua tahun, perkembangan otak anak hanya bertambah sekitar 15 persen. Jadi perilaku di usia dini akan menjadi pola yang terbawa hingga dewasa. Anak yang sering menggigit jari, bengong, atau pandangannya kosong bisa jadi sedang cemas. Itu tanda-tanda gangguan mental. Karena itu, anak-anak perlu digembirakan. Mau makan pun harus dibuat bahagia,” ujarnya.

Hasto menilai, suasana gembira bisa diciptakan dari hal-hal sederhana seperti bermain atau makan bersama dalam lingkungan yang menyenangkan. Selain itu, ia mengingatkan pentingnya refleksi bagi para orang tua agar tidak terjebak dalam sikap perfeksionis yang justru menimbulkan tekanan dalam keluarga.

“Orang tua yang merasa paling benar atau merasa kalau tidak ada dirinya rumah akan kacau, itu sebenarnya sedang stres. Kadang justru setelah mereka berhenti menekan, keluarga baru bisa berkembang dan bahagia,” ungkapnya.

Pengukuhan Ketua TP PKK Kemantren

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo dengan tegas mengajak seluruh Bunda PAUD dan kader PKK untuk terus memperkuat semangat gotong royong dan kebersamaan dalam menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat.

“Mari terus kita perkuat sinergi antar-pokja, antar-kader, dan antar-sektor untuk mewujudkan Kota Yogyakarta yang maju, sejahtera, berbudaya, dan berkelanjutan. Semoga keikhlasan panjenengan semua menjadi amal kebaikan yang dibalas oleh Allah SWT,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Yogyakarta sekaligus Bunda PAUD Kota Yogyakarta, Dwi Kisworo Setyowireni, yang juga baru dilantik, menyampaikan komitmennya untuk memperkuat sinergi pengembangan pendidikan anak usia dini di seluruh wilayah Kota Yogyakarta.

“Kalau Bunda PAUD ikut mengembangkan sekolah-sekolah PAUD, anak-anak usia dini akan tumbuh dalam lingkungan belajar yang lebih baik. Sebenarnya tim Bunda PAUD ini tugasnya banyak sekali, salah satunya ikut memotivasi dan memperkuat pendidikan manusia sejak usia dini di Kota Yogyakarta,” ujar Reni.

TP PKK Kemantren Kota Yogya

Salah satu Ketua TP PKK kemantren yang baru dilantik, Irawati Agustien dari Kemantren Umbulharjo, menyampaikan bahwa kegiatan PKK di wilayahnya akan difokuskan pada pendampingan posyandu dan pencegahan stunting.

“Kegiatan di tingkat kemantren biasanya saling bersinergi antara TP TKK dan posyandu. Nanti kami akan mendampingi wilayah, terutama dalam peningkatan kesejahteraan dan penanganan stunting,” jelas Irawati.

Ia menambahkan, meski masih dalam masa penyesuaian, pihaknya siap bergerak aktif di lapangan. “Kami baru satu bulan dilantik, jadi masih beradaptasi. Namun ke depan akan ada berbagai kegiatan dan lomba untuk memperkuat partisipasi masyarakat,” ungkapnya.