UMBULHARJO,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta akan menambah satu pos Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) di sekitar kawasan Alun-alun utara. Penambahan pos Damkarmat itu untuk melayani dan mengamankan kawasan Kraton Yogyakarta dan wilayah Yogya barat daya.  Upaya itu juga untuk mendekatkan pelayanan dan pemadaman kebakaran yang lebih cepat.
Kepala Dinas Damkarmat Kota Yogyakarta Taokhid mengatakan sebenarnya target realisasi penambahan pos Damkarmat di kawasan Alun-alun utara di akhir tahun ini. Tapi penempatan pos itu di bangunan milik Kraton Yogyakarta sehingga tidak bisa langsung ditempati. Dia mengaku
sudah ada komunikasi dan koordinasi dengan pihak Kraton Yogyakarta dan menunggu serat palilah yaitu surat pemberian izin pemanfaatan tanah Kasultanan.
“Sebenarnya tinggal nunggu palilah dari kraton karen kita tidak menempati milik (pemkot) sendiri. Tapi menempati bangunan milik Kraton di kawasan Alun-alun utara. Tapi titiknya belum final, kita masih menunggu palilah,” kata Taokhid saat dikonfirmasi, Rabu (15/10/2025).
Dia menjelaskan Pos Damkarmat baru di Balai Kota Yogyakarta dan Kyai Mojo. Kalau secara teknis covering area maksimal pada radius 2,4 kilometer dari Pos Damkarmat. Kawasan Kraton itu di luar radius dari Pos di Balai Kota dan Kyai Mojo atau lebih dari 2,4 km, sehingga dari segj teori berada di luar covering area ideal. Kawasan Alun-alun utara dipilih sebagai pos Damkarmat karena untuk pengamanan  pada kawasan Kraton Yogyakarta utamanya di dalam karena kraton. Kawasan Kraton bagian dari sumbu filosofi sudah diakui Unesco sebagai warisan budaya duni menjadi tanggung jawab bersama untuk mengamankan aset.
“Memang perlu (pos) di sana dan bisa mendekatkan pelayanan pada kawasan-kawasan yang belum terjangkau secara ideal. Pos juga untuk melayani kawasan kraton sebagai kawasan strategis dan sumbu filosofi serta melayani kawasan Yogya bagian barat daya,” terangnya.
Taokhid menyatakan rencana penambahan pos Damkarmat sudah agak lama dan masuk dalam rencana induk sistem proteksi kebakaran. Berdasarkan rencana induk itu idealnya di Kota Yogyakarta ada 4 pos Damkarmat. Penambahan di barat daya di kawasan Alun-alun utara dan tenggara di wilayah Giwangan. Namun untuk mencari lahan di Kota Yogyakarta guna menambah pos Damkarmat tidak mudah. Barat daya rencana menempati aset kraton. Sedangkan di tenggara Yogya masih dipetakan aset-aset milik Pemkot Yogyakarta.
“Di wilayah tenggara seputaran Giwangan dan di sana juga ada Taman Budaya Embung Giwangan serta objek vital Terminal Giwangan. Kemungkinan gunakan aset-aset pemkot misalnya menyatu dengan kawasan Terminal Giwangan,” papar Taokhid
Dia mengutarakan jika menambah pos Damkarmat seharusnya juga menambah sumber daya manusia. Tapi butuh proses sehingga di awal akan menggeser dulu SDM yang ada.  Menurutnya selama ini dengan pos Damkarmat di Balai Kota dan Kyai Mojo pelayanan pemadaman kebakaran di kawasan Alun-Alun Utara, barat daya dan tenggara Yogya masih bisa dijangkau dari segi pelayanan waktu,  tapi tidak optimal. Batas 15 menit standar pelayanan minimal dari pusat terpenuhi. Tapi dibandingkan harapan target Damkarmat di 10,5 menit di sana diakuinya masih agak sulit.
“Karena tantangannya jalan sempit dan lalu lintas padat. Nanti ketika Yogya sudah terkoneksi karena tol sudah jadi tingkat kepadatan lalu lintas makin tinggi. Itu jadi tantangan yang harus diantisipasi sehingga yang paling mudah mendekatkan pelayanan  ke lokasi,” ungkapnya.
Sementara itu Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan menyampaikan Pemkot Yogyakarta akan merealisasikan penambahan pos Damkarmat di kawasan Alun-alun utara. Namun masih menunggu perizinan pemanfaatan tempat dari Kraton Yogyakarta. “Kita akan coba realisasikan. Ini nunggu perizinan dari kraton,” ucap Wawan ditemui usai Apel Gelar Pasukan Damkarmat beberapa hari lalu.