Home / Ekobis / Bos Danantara Ungkap Alasan Pakai Dividen BUMN buat Borong Obligasi

Bos Danantara Ungkap Alasan Pakai Dividen BUMN buat Borong Obligasi

Jakarta,REDAKSI17.COM – Rencana Danantara memakai dividen BUMN untuk membeli surat utang atau obligasi dikritik Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa. Kritik itu mendapat tanggapan dari Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Pandu Patria Sjahrir.
Pandu menjelaskan, langkah Danantara membeli obligasi tak lepas dari target agar pihaknya segera melakukan investasi. Dalam hal ini, Danantara akhirnya mencari instrumen yang dianggap paling cepat dan likuid.

“Ini kan untuk bisa Danantara Investment mulai. Nah kebetulan kita hanya ada waktu 2 bulan ya, ya salah satunya memang yang kita harus bisa yang paling cepat, kita harus cari market yang paling likuid. Ya salah satunya memang di pasar bond, bond market,” jelas Pandu saat ditemui di JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10/2025).

Pandu menambahkan, strategi investasi Danantara ini bersifat campuran antara jangka pendek dan panjang. Bukan hanya di pasar obligasi, Danantara juga akan bekerja meningkatkan pasar saham sebagai bagian dari upaya memperdalam pasar modal Indonesia.

“Jangka pendek, jangka panjang harus kombinasi baik dari sisi pasar modal dan juga dari sisi bond market. Itu dari sisi public market investasi, ini semua mix lah. Yang paling penting adalah karena kan pendanaannya makin besar setiap tahun, kita memerlukan pendalaman pasar modal,” jelas Pandu.

Ia menambahkan, investasi di pasar modal diperlukan demi menopang volume perdagangan yang saat ini baru menyentuh US$ 1 miliar per hari. Angka ini tertinggal jauh dari India yang mencapai US$ 12-15 miliar, padahal sebelumnya keduanya sempat berada di level yang sama.

“Kita pengin di public market equity, tapi equity itu memang perlu likuiditas yang lebih banyak, ya tadi saya sebutkan kita hanya US$ 1 miliar per hari, itu harus ditingkatkan, harus bisa US$ 5 atau US$ 8 miliar per hari, dan nggak boleh kalah juga dengan India contohnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Purbaya mengkritik rencana Danantara memakai dividen BUMN untuk membeli surat utang atau obligasi. Purbaya mengatakan Danantara sudah mengambil sekitar Rp 80 triliun hingga Rp 90 triliun penerimaan dividen BUMN tahun ini.

“Dividen Rp 90 triliun sebagian katanya akan ditaruh di obligasi, punya saya lagi, pemerintahan lagi. Saya tadi sempat kritik, kalau anda taruh obligasi begitu banyak di pemerintahan, keahlian anda apa?” ujar Purbaya, Rabu (15/10).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *