YOGYAKARTA,REDAKSI17.COM – Ketua Fraksi PKS DPRD DIY, Amir Syarifudin, menyoroti tajam sistem pesanan ‘borongan’ yang dinilai merugikan pengemudi ojek online (ojol). Hal ini disampaikannya saat menerima audiensi ratusan pengemudi ojol yang menggelar aksi di gedung DPRD DIY, Kamis (16/10/2025).
Di hadapan massa aksi, Amir yang juga merupakan Ketua Komisi C DPRD DIY secara khusus menyoroti praktik satu pengemudi yang bisa mengambil tiga pesanan sekaligus di tiga lokasi berbeda tanpa ada biaya tambahan yang sepadan.
“Yang menarik bagi kami adalah adanya sistem ‘borongan’, dimana satu orang bisa ambil tiga pesanan di tiga lokasi. Kami analisis, jika satu lokasi 10 menit, berarti bisa memakan waktu 30 menit tanpa biaya tambahan. Saya kira ini harus mendapat perhatian serius,” kata Amir.
Ia menegaskan bahwa DPRD DIY akan membantu menyampaikan keluhan para pengemudi yang pada intinya menuntut keadilan dan kesejahteraan. Tuntutan para pengemudi, yang tergabung dalam Forum Ojol Yogyakarta Bergerak (FOYB), mencakup empat poin utama: kenaikan tarif, regulasi pengantaran makanan/barang, ketentuan tarif bersih, dan percepatan pengesahan undang-undang transportasi online.
Menanggapi rencana aksi serentak nasional pada 20 November mendatang, Amir bahkan menawarkan dukungan lebih jauh. Ia berjanji akan mendiskusikan bantuan akomodasi dengan pimpinan dewan untuk para pengemudi yang akan berangkat ke Jakarta.
“Dukungannya bisa kita diskusikan ke pimpinan. Mungkin ada beberapa daerah melakukan advokasi dengan menyediakan bus transportasi menuju Jakarta, itu jauh lebih aman,” ungkapnya, sambil berpesan agar aksi tetap berjalan tertib.
Audiensi ini merupakan bagian dari aksi ratusan pengemudi ojol dari berbagai aplikator yang mendatangi gedung DPRD DIY untuk meminta dukungan jelang aksi nasional.