Home / Nasional / Pakar Kesehatan Apresiasi Standar Tinggi SPPG Polri: Jadi Model Ideal Program MBG

Pakar Kesehatan Apresiasi Standar Tinggi SPPG Polri: Jadi Model Ideal Program MBG

Jakarta,REDAKSI17.COM – Pakar kesehatan masyarakat Tjandra Yoga Aditama mengapresiasi penerapan standar tinggi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri yang berlokasi di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ia menilai, fasilitas yang dikelola Satgas Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Polri tersebut telah menjalankan prosedur operasional standar (SOP) secara rinci dan konsisten.

Hal ini disampaikan Tjandra saat melakukan kunjungan langsung yang didampingi Wakasatgas MBG Polri Irjen Pol Nurwono Danang dan Kepala SPPG Polri Pejaten Iqbal Salim. Dalam kunjungan selama dua jam, Tjandra meninjau langsung proses pengolahan, pengemasan, hingga pengiriman makanan bergizi ke masyarakat.

“SOP di SPPG ini ditetapkan dengan sangat rinci dan pelaksanaannya juga dilakukan dengan baik. Ini bentuk dapur ideal untuk produksi makanan bergizi,” ujar Tjandra seusai peninjauan, pada Selasa (21/10/2025).

Tjandra menilai SPPG Polri layak dijadikan contoh bagi satuan layanan serupa di daerah lain. Menurutnya, penerapan best practice seperti di Pejaten dapat menjadi rujukan nasional dalam penyelenggaraan program gizi yang aman dan berkualitas.

“Saya usulkan agar praktik terbaik di SPPG Polri ini bisa disebarkan ke wilayah lain. Mungkin bisa jadi tempat pembelajaran bagi pengelola program gizi di daerah,” katanya.

Tjandra juga menyoroti aspek food safety yang diterapkan SPPG Polri. Sebelum didistribusikan, setiap menu MBG melewati empat tahap pengujian laboratorium terhadap zat berbahaya seperti arsen, formalin, nitrit, dan sianida.

“Ini ideal, karena semua makanan diuji dulu. Jadi yang keluar ke masyarakat sudah aman dan terkontrol,” ujarnya.

Selain memuji pelaksanaan yang baru berjalan sejak Maret lalu, Tjandra menekankan pentingnya menjaga konsistensi agar program tetap berkelanjutan. Ia juga menyarankan agar SPPG Polri melibatkan ahli sanitarian untuk melakukan pemantauan kebersihan secara rutin.

“Yang mereka lakukan sudah sangat baik. Tapi akan lebih sempurna jika ada ahli sanitarian yang memonitor sanitasi dapur secara berkala,” tambahnya.

Tjandra juga menilai keberhasilan SPPG Polri di Jakarta perlu direplikasi ke wilayah terpencil dengan tetap menyesuaikan kondisi geografis dan sumber daya setempat.

“Kita ingin semua anak Indonesia, di mana pun berada, mendapatkan pelayanan gizi yang sama. Polri sudah memberi contoh bahwa standar tinggi bisa diterapkan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *