Jakarta,REDAKSI17.COM – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyatakan per September 2023, sebanyak 99,94% dari total rekening di dalam dalam bank atau 534,77 jt rekening.
Adapun per September 2023, LPS mencatat 535,12 jt rekening pada perbankan. Sebanyak 97,9% pada antaranya merupakan rekening tabungan. Kemudian giro 1,1% juga deposito sisanya.
Lebih rinci, sebanyak 528,48 jt atau 98,8% merupakan rekening dengan nominal kurang dari Rp 100 juta. Lalu sebanyak 1% lainnya adalah rekening dengan tier Rp 100 jt hingga kurang dari sejenis dengan Rp 500 juta. Dengan demikian cuma 0,2% rekening dalam perbankan yang digunakan memiliki nilai antara Rp 500 jt hingga lebih banyak lanjut dari Rp 5 miliar.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bahwa lembaganya akan bergabung menjaga momentum pemulihan sektor ekonomi dengan menjaga kinerja perbankan. Satu satu hal yang digunakan digunakan diimplementasikan adalah mempertahankan tingkat bunga penjaminan (TBP).
“Keputusan hal yang disebut diambil mempertimbangkan prospek pemulihan kegiatan kegiatan ekonomi kinerja perbankan ditujukan menjaga momentum pemulihan memberikan fungsi intermediasi perbankan juga jaga stabilitas sistem keuangan dan risiko pemulihan global,” katanya dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (3/11/2023).
Sementara itu, per September 2023 dana pihak ketiga (DPK) bank tumbuh 6,4% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 8.203 triliun. Sebanyak 62,2% dari total nilai DPK tersebut adalah giro kemudian tabungan atau dana murah. Sisanya atau 37,8% adalah deposito.
Adapun kendati secara jumlah, rekening bank nominal Rp 500 jt hingga lebih tinggi lanjut dari Rp 2 miliar hanya saja sekali 0,2%, tetapi secara nilai menyumbang 74,2% atau Rp 6.090 triliun.
