Jetis,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta resmi menjalin kerja sama dengan Kamar Entrepreneur Indonesia (KEIND) Daerah Istimewa Yogyakarta melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan, dalam acara Pelantikan Pengurus KEIND DIY dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-4 KEIND, di Hotel Tentrem, Sabtu (25/10).
Melalui MoU ini, kedua pihak sepakat untuk bersinergi dalam mendorong pengembangan UMKM, pemanfaatan energi terbarukan, dan penerapan teknologi inovatif di berbagai sektor pembangunan di Kota Yogyakarta.
“Harapan kami ke depan, KEIND Yogyakarta bisa sinergi dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta. Banyak pengusaha yang tergabung di KEIND, termasuk dari Jakarta dan berbagai daerah lain. Kami berharap mereka bisa ikut membantu memberikan kontribusi nyata dalam pembangunan Kota Yogyakarta,” ujar Wawan Harmawan usai penandatanganan.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Wawan Harmawan memberikan sambutan
Wawan menjelaskan, bentuk kerja sama tersebut masih bersifat makro, namun ke depan akan diarahkan secara konkret ke berbagai sektor, termasuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), inovasi energi bersih, serta teknologi pendukung wirausaha lokal.
“Kita coba supaya KEIND bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kota Yogyakarta, terutama dalam peningkatan daya saing UMKM dan penggunaan energi terbarukan,” ujarnya.
Selain di bidang ekonomi, pihaknya berharap kerjasama ini juga membuka peluang kolaborasi dengan KEIND dalam mewujudkan transportasi ramah lingkungan, salah satunya dengan program konversi becak dan bentor menjadi becak listrik.
“Harapan kami, becak-becak di Kota Yogyakarta bisa segera dikonversi menjadi becak listrik. Ini bagian dari upaya menciptakan kota yang bersih dan modern. Kami akan upayakan percepatannya dengan dukungan CSR dan berbagai pihak lain,” terang Wawan.
Ia menambahkan, Kota Yogyakarta memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai pusat (hub) pemasaran produk unggulan daerah menuju pasar nasional dan ekspor.
“Banyak anggota KEIND yang merupakan eksportir besar, termasuk di bidang kopi dan pertanian. Harapannya, Kota Yogyakarta bisa menjadi pusat penghubung untuk produk-produk ke luar negeri,” jelasnya.

Penandatanganan MoU
Sementara itu, Ketua Umum KEIND DIY, Zainabun, menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan langkah awal bagi KEIND dan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mewujudkan berbagai program kolaboratif yang telah direncanakan.
“Penandatanganan dengan Pemkot ini baru tahap awal, baru langkah awal untuk kita merealisasikan apa yang ada di dalam MoU tersebut. Di situ sudah tertuliskan bahwa kita akan mengembangkan UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi, serta berkolaborasi dengan dinas-dinas terkait dan para pengusaha di Yogyakarta,” ujar Zainabun.
Zainabun menjelaskan, KEIND merupakan wadah bagi para entrepreneur dari berbagai bidang usaha. “Di KEIND ini kolaborasinya sangat luas. Tidak terpusat pada satu industri saja. Ada yang bergerak di UMKM, properti, digital, kesehatan, bahkan event organizer. Jadi kami memang merangkul semua industri,” katanya.
Dengan ragam latar belakang tersebut, peluang kolaborasi antara KEIND dan Pemerintah Kota Yogyakarta diyakini akan semakin luas.
“Harapan kami memang bisa menjalin kerja sama yang tidak hanya fokus pada satu sektor saja. Walaupun Yogyakarta dikenal sebagai kota pariwisata, tapi kami juga ingin mendorong sentra-sentra ekonomi lainnya,” imbuhnya.


