Home / Politik / Mengembalikan Kejayaan PPP

Mengembalikan Kejayaan PPP

Jakarta,REDAKSI17.COM – Bagi Ketua Umum PPP 2025-2030, Muhamad Mardiono, Muktamar X PPP di Ancol Jakarta, pada Sabtu 27 September 2025 lalu adalah sebuah tonggak awal untuk memulai sebuah ibadah dan perjuangan baru.

Mardiono mengajak seluruh kader PPP untuk berjuang bersama menuju parlemen pada 2029 mendatang. Baginya, perjuangan partai politik harus dilakukan secara kolektif untuk membangun sebuah kekuatan yang hakiki.

“Semakin kita punya kekuatan internal yang besar, maka keberhasilan akan semakin memiliki peluang berhasil yang besar,” kata mardiono dalam program The Leader yang dimoderatori oleh Wakil Direktur Tempo Media Group, Anton Aprianto, di Kantor DPP PPP Jakarta, Jumat 17 Oktober 2025.

Jika PPP masih mengandalkan kekuatan-kekuatan yang kecil diiringi dengan keretakan dan perpecahan, maka Mardiono sangsi PPP dapat berjuang menuju parlemen. Seperti halnya menjalankan salat, dia mengajak seluruh kader PPP untuk merapikan shaf.

Yuk, kita merapatkan barisan. Kita bergandeng tangan untuk konsolidasi nasional agar bisa take off kembali menyongsong Pemilu 2029,” ucap pria yang menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan ini.

Menurut dia, akan lebih memiliki kekuatan bagi PPP ke depan. Terlebih Mardiono melanjutkan, PPP akan menghadapi pemilih generasi Z dan milenial pada pemilu mendatang.

“Tentu kita harus mentransformasikan itu untuk tujuan perjuangan politik. Ini pekerjaan rumah yang saya meyakini kita bisa berjaga-jaga,” ucapnya.

Tersebab PPP didirikan berdasarkan empat fusi, yakni Partai Nahdlatul Ulama (NU), Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII), dan Partai Muslimin Indonesia (PARMUSI). Mardiono menyadari bahwa tantangan terbesar yang dihadapi adalah menyatukan perbedaan pandangan internal.

Pekerjaan rumah selanjutnya adalah penyelarasan di tingkat pusat kendati PPP memiliki akar rumput yang besar dan cukup solid. Di tingkat daerah, PPP berhasil meraih suara 8.153.991 suara pada pemilu 2024, namun di tingkat pusat hanya 5.878.777 suara. Masih kurang sekitar 170 ribu suara untuk masuk parlemen.

Tugas utama yang dia emban adalah mengembalikan kejayaan PPP dan kembali ke parlemen. Strateginya, dengan perjuangan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, hingga tingkat pusat. Saat ini, Mardiono sedang fokus melengkapi struktur pengurusan yang menjadi bagian dari kelengkapan alat perjuangan.

Mardiono akan segera menyelenggarakan musyawarah di tingkat wilayah, cabang, hingga ranting untuk menyatukan langkah perjuangan PPP. “Saat selesai itu semua, kami akan memasukan verifikasi pemilu dimana PPP wajib mengikuti verifikasi faktual. Jadi bukan hanya prosedur administrasi,” tutur dia.

Pendiri Lembaga Survei Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (Kedai KOPI), Hendri Satrio menuturkan, PPP memiliki peluang untuk bertarung dalam Pemilu 2029. Asalkan, lanjut dia, elemen-elemen nasional yang terpecah mulai bersatu. Yang juga penting adalah menjaga komitmen agar jangan sampai terjebak dalam skenario belah bambu.

Hendri mengusulkan agar PPP memunculkan seorang tokoh nasional yang bisa menjadi cerminan PPP. “Tokoh yang disukai rakyat,” kata dia.

Dalam teori komunikasi, terdapat dua macam tokoh, yakni konsistensi kognitif dan self-presentation. Konsistensi kognitif artinya tokoh tersebut harus bisa mendengarkan dan mengamini apa yang diinginkan rakyat. Adapun self-presentation bermakna, sang tokoh mampu membentuk citra diri di manapun dia berada.

“Biarkan saja dibilang pencitraan. Dengan ketokohan itu, mudah-mudahan PPP punya lem yang lebih kuat lagi untuk menghadapi Pemilu 2029 dan Pilkada 2031,” katanya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *