Umbulharjo,REDAKSI17.COM – Kelurahan Purwokinanti, Kemantren Pakualaman, Kota Yogyakarta mewakili Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam ajang Lomba Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2025 yang diselenggarakan Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa (Ditjen Bina Pemdes) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Keikutsertaan ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Kota Yogyakarta, sekaligus pembuktian atas inovasi dan sinergi lintas sektor yang dikembangkan dalam mewujudkan masyarakat tangguh, berdaya, dan berkelanjutan.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menyampaikan apresiasi atas capaian Purwokinanti yang dinilai memiliki program pembangunan cukup komprehensif.
“Bersyukur alhamdulillah, Purwokinanti bisa maju ke tingkat nasional mewakili DIY. Program-programnya cukup komprehensif, mulai dari UMKM, pemberdayaan masyarakat, lingkungan, kerja sama dengan CSR dan dunia usaha, hingga penelitian, riset, dan kesehatan. Semua itu sudah ditanyakan oleh dewan juri, dan alhamdulillah semuanya bisa dijawab dengan baik,” ungkap Hasto saat ditemui usai penilaian lomba dilaksanakan secara daring di Ruang Yudistira, Senin (27/10).
Pihaknya mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Yogyakarta sejak awal memberikan perhatian dan dukungan untuk Kelurahan Purwokinanti, terutama dalam bidang pengelolaan sampah dan pemberdayaan ekonomi.
“Kami sudah lama melihat Purwokinanti ini punya banyak kegiatan bagus. Dukungan kami antara lain melalui pembinaan langsung oleh satu dinas untuk memperkuat manajemen sampah, menyediakan sarana pengumpulan seperti galon dan ember, termasuk membantu penanganan sampah di wilayah tepi sungai,” jelasnya.

Selain itu, Hasto menambahkan, pihaknya juga mendorong masyarakat berkontribusi dalam pengembangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) maupun penguatan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP).
“Minggu ini sudah mulai mengelola MBG. Kemudian koperasi didorong untuk men-support yang dibutuhkan, bahan makanan yang dibutuhkan oleh MBG,” ungkapnya.
Lurah Purwokinanti, Moch. Ismail menyampaikan bahwa Kelurahan Purwokinanti terus bertransformasi menjadi kelurahan tangguh pangan dengan penguatan ketahanan sosial, ekonomi, dan lingkungan.
“Kami berkomitmen mewujudkan kelurahan yang bersih, sehat, tertib, dan berwawasan lingkungan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan berbasis partisipasi warga,” ujarnya.
Salah satu inovasi utama Kelurahan Purwokinanti adalah turut serta dalam pengembangan Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG), yang mendukung Program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dijalankan secara kolaboratif dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Berlian dan Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP).
“Kami sudah ada perjanjian kerja sama dengan Koperasi Kelurahan Merah Putih yang menjadi gerai sembako warga. Untuk tahap awal, pasokan gas sudah kami suplai agar program segera berjalan. Selanjutnya, hasil produksi pangan dari masyarakat akan ikut menopang penyediaan bahan pangan,” jelasnya.
Ke depan, lanjut Ismail, Gapoktan Berlian Purwokinanti yang terdiri dari tiga kelompok tani akan menyalurkan hasil panen sayur-mayur dan perikanan lokal untuk mendukung pasokan gizi dalam program MBG.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Gapoktan. Mereka siap men-support kebutuhan sayur seperti tomat, terong, dan juga ikan lele sebagai sumber protein,“ lanjutnya.

Lurah Purwokinanti, Moch Ismail
Dalam bidang sosial dan kemasyarakatan, Kelurahan Purwokinanti mengembangkan berbagai kegiatan inovatif, seperti Pustaka Berlian Digital (Taka Lidi) yakni perpustakaan digital yang bisa diakses masyarakat, Gempur Gasik atau Geliat UMKM Purwanggan Minggu Asik sebagai ajang promosi UMKM dan seni budaya warga, serta program Belajar dan Beraksi di Purwokinanti (Berani) untuk penguatan karakter anak dan remaja.
Ke depan, Ismail mengatakan bahwa Pemerintah Kelurahan Purwokinanti berkomitmen memperkuat program berkelanjutan di bidang pangan, ekonomi, sosial, dan budaya. Melalui roadmap jangka panjang 2025–2045, Kelurahan Purwokinanti diarahkan menjadi model Kelurahan Urban Tangguh Pangan dan Iklim, dengan fokus pada digitalisasi tata kelola kampung, penguatan UMKM lokal, serta kolaborasi dengan universitas dan dunia usaha.
“Purwokinanti ingin menjadi kelurahan yang bukan hanya tangguh dalam ketahanan pangan, tetapi juga tangguh secara sosial, ekonomi, dan lingkungan,” pungkasnya.


