Home / Nasional / Komitmen Bangun Bahasa dan Sastra, DIY Raih Adibahasa 2025

Komitmen Bangun Bahasa dan Sastra, DIY Raih Adibahasa 2025

Yogyakarta (29/10/2025) REDAKSI17.COM — Pemerintah Daerah (Pemda) DIY kembali menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional. Kali ini, DIY dianugerahi Penghargaan Adibahasa 2025 dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI atas capaian tertinggi dalam Indeks Pembangunan Kebahasaan (Ipebas) 2024. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X dan diserahkan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti dalam perayaan Bulan Bahasa dan Sastra 2025, yang bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, di Hotel Pullman Central Park, Jakarta Barat, Selasa (28/10) malam.

Penghargaan Adibahasa merupakan bentuk apresiasi tertinggi dari pemerintah pusat kepada pemerintah provinsi yang menunjukkan keunggulan dalam pengembangan, pembinaan, dan pelindungan bahasa serta sastra. DIY dinilai berhasil menjalankan ketiga dimensi pembangunan kebahasaan tersebut secara seimbang, baik dari sisi kebijakan, implementasi, maupun pembudayaan literasi di tengah masyarakat.

Keberhasilan DIY dalam capaian Ipebas 2024 mencerminkan konsistensi dan komitmen kuat pemerintah daerah bersama masyarakat dalam mengutamakan bahasa Indonesia di ruang publik, melestarikan bahasa daerah, serta menumbuhkan kecintaan terhadap sastra Indonesia. Julukan “Kota Pelajar” yang disandang Yogyakarta turut memperkuat ekosistem kebahasaan yang hidup dan dinamis, di mana pendidikan, literasi, dan budaya membaca menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial masyarakat.

Atas capaian tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mewakili Pemda DIY menyampaikan ucapan terimakasih kepada Kemendikdasmen. Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kerja bersama seluruh elemen di DIY dalam membangun, menjaga dan melestarikan kebahasaan dan kesastraan. “Pemda DIY berkomitmen untuk terus memperkuat kebijakan pembinaan bahasa, melestarikan bahasa daerah, dan mendorong literasi bahasa maupun sastra di semua lapisan masyarakat sebagai bagian dari upaya membangun karakter bangsa,” ujarnya.

Spirit kebangsaan dalam memartabatkan bahasa Indonesia, telah berakar kuat di DIY sejak masa pergerakan nasional. Sejarah mencatat, pada Kongres Perempuan Indonesia tahun 1928 di Yogyakarta, Siti Soendari dengan berani menggunakan bahasa Indonesia dalam pidatonya, hanya dua bulan setelah lahirnya Sumpah Pemuda. Tindakan tersebut menjadi simbol kuatnya tekad kaum perempuan dan masyarakat DIY dalam menjunjung tinggi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 79/P/2025, keberhasilan DIY dalam Ipebas 2024 diukur melalui tiga dimensi utama, yakni pengembangan produk kebahasaan, pembinaan mutu penggunaan bahasa di masyarakat, serta pelindungan bahasa daerah melalui transmisi antargenerasi. Seluruh aspek tersebut dijalankan secara berkelanjutan dengan dukungan kebijakan pemerintah daerah.

Dalam sambutannya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menumbuhkan kebanggaan dalam menggunakan bahasa Indonesia sebagai identitas dan kekuatan bangsa. Ia juga memberikan apresiasi atas konsistensi Badan Bahasa dan pemerintah daerah, termasuk DIY, dalam menjaga semangat Sumpah Pemuda dan menegakkan kedaulatan bahasa Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi. “Bahasa Indonesia harus menjadi penghela ilmu pengetahuan dan sarana membentuk karakter bangsa. Kita ingin generasi muda berpikir, berbicara, dan berkarya dengan bahasa Indonesia,” tegasnya.

Tahun ini, Bulan Bahasa dan Sastra 2025 mengusung tema besar “Bahasa Indonesia Berdaulat, Indonesia Maju.” Tema tersebut menegaskan pentingnya posisi bahasa Indonesia sebagai simbol kedaulatan bangsa di tengah era global. “Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga perekat kebangsaan dan identitas nasional. Kedaulatan bahasa menjadi pondasi penting menuju kedaulatan bangsa,” tutur Mu’ti.

Sementara itu, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Hafidz Muksin mengatakan sepanjang Oktober 2025, pihaknya menggelar berbagai kegiatan nasional di 30 provinsi yang melibatkan pemerintah daerah, sekolah, perguruan tinggi, komunitas literasi, serta masyarakat umum. Salah satu agenda unggulannya adalah Penghargaan Adibahasa bagi pemerintah provinsi berprestasi dalam pembangunan kebahasaan dan kesastraan.

Lebih dari sekadar seremoni, Bulan Bahasa dan Sastra telah berkembang menjadi gerakan nasional yang melibatkan kolaborasi lintas sektor, mulai dari pemerintah daerah, lembaga pendidikan, media massa, hingga komunitas literasi. Melalui momentum ini, diharapkan tumbuh rasa bangga dan cinta masyarakat terhadap bahasa dan sastra Indonesia serta meningkatnya kesadaran literasi nasional.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *