DANUREJAN,REDAKSI17.COM – Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, mewakili Pemerintah Kota Yogyakarta menerima langsung Rapor Kinerja Triwulan III tahun 2025 dalam Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Pembangunan Daerah Triwulan III Tahun Anggaran 2025 yang digelar di Kepatihan Pemda DIY, Selasa (30/10).
Rakordal kali ini mengangkat tema “Transformasi Pariwisata DIY untuk Mendukung Perekonomian Daerah”. Dalam forum tersebut, Kota Yogyakarta mencatat capaian membanggakan dengan realisasi kinerja fisik mencapai 80,15 persen.
Capaian ini menjadi yang tertinggi kedua di antara lima kabupaten/kota di DIY. Sementara capaian indikator makro ekonomi daerah tercatat 4,53 persen dari target 5,05–6,02 persen.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menyampaikan, evaluasi kinerja Pemerintah Kota Yogyakarta hingga Triwulan III tahun 2025 dalam realisasi fisik pembangunan sudah sesuai target, namun penyerapan keuangan masih memiliki selisih sekitar 5 persen.
Dimana pada realisasi Keuangan Triwulan III Tahun 2025 mencapai 60,94 persen dari target 80,97 persen. “Secara fisik capaian kita on the track, tetapi penyerapan keuangan memang masih tertinggal sekitar 5 persen. Yaa salah satu atau kemungkinan karena adanya efisiensi dan pembatalan beberapa event nasional,” jelas Hasto saat ditemui.
Hasto juga mengungkapkan adanya penurunan jumlah wisatawan mancanegara dibanding tahun sebelumnya.
Dimana wisatawan domestik masih tergolong stabil, tetapi turis asing menurun dari sekitar 400.000 menjadi 300.000. Maka perlu menambah atraksi wisata agar tinggal lebih lama.
“Cukup sepuluh event besar yang dikurasi dengan baik, tapi benar-benar berdampak internasional. Selain itu, kita mulai dari hal sederhana, seperti menjaga kebersihan dan ketertiban, bahkan lomba kebersihan toilet pun bisa menjadi langkah awal reformasi pariwisata,” tambahnya.

Melalui Rakordal Triwulan III Tahun 2025 ini, Pemerintah Daerah DIY bersama kabupaten/kota berkomitmen untuk menjadikan pariwisata sebagai penggerak utama perekonomian daerah yang berkualitas, inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
Selain itu, transformasi pariwisata diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah dan peluang kerja, tetapi juga menjaga kelestarian budaya serta lingkungan sebagai identitas khas Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyampaikan, apresiasi atas capaian tersebut, sekaligus menegaskan pentingnya menjadikan evaluasi sebagai ruh dalam tata kelola pemerintahan.
“Capaian predikat tertinggi bukanlah alasan untuk berpuas diri. Raihan terendah bukan akhir dari usaha, melainkan lecutan untuk terus membenahi diri. Mari jadikan refleksi dan evaluasi sebagai roh dalam tata kelola pemerintahan yang baik,” jelas Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X saat sambutan.

Pihaknya juga memberikan penghargaan kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik sebagai pengguna anggaran dengan nilai kinerja tertinggi, serta kepada SMKN 4 Yogyakarta yang berhasil meraih predikat baik.
Lebih lanjut, Sri Sultan juga menyoroti pentingnya transformasi pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal. “Keunggulan pariwisata DIY terletak pada wisata berbasis budaya. Ada Keraton, pusat-pusat budaya Jawa, Malioboro sebagai ikon wisata, serta Prambanan sebagai daya tarik dunia,” ungkapnya.
Meski demikian, Sri Sultan menilai masih ada tantangan yang perlu dibenahi seperti keterbatasan infrastruktur, pengelolaan sampah, dan kemacetan di kawasan wisata utama. Oleh karena itu, transformasi pariwisata tidak hanya menambah destinasi baru, tetapi juga membangun sistem yang tangguh, ramah lingkungan, inklusif, dan berkelanjutan.
“Transformasi ini harus mengakomodasi kelompok rentan, berbasis budaya lokal, serta didukung ekosistem pariwisata yang kuat. Kita harus mengembangkan pariwisata yang terintegrasi dengan ekonomi kreatif dan memanfaatkan teknologi digital di semua lini,” ujarnya.
Tambahnya, pemerintah daerah juga sedang menyiapkan Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Daerah (Riparda) periode baru 2026–2045, menggantikan dokumen sebelumnya yang berakhir tahun ini.




