Home / Politik / Dongkrak Kursi Golkar di Pemilu 2029, Ketum Bahlil: Konsolidasi Sampai Desa & Gaet Pemilih Muda

Dongkrak Kursi Golkar di Pemilu 2029, Ketum Bahlil: Konsolidasi Sampai Desa & Gaet Pemilih Muda

  
Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahadalia saat membuka Musda XI DPD Partai Golkar Sultra, (2/11)

Jakarta,REDAKSI17.COM – Ketua Umum DPP Partai Golkar, Bahlil Lahafalia menargetkan pada Pemilu 2029, tujuan Golkar adalah menambah perolehan kursi di DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota. Hal itu disampaikan Bahlil dalam Musyawarah Daerah (Musda) XI Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra).

Oleh karena itu, Bahlil menegaskan Golkar tidak boleh berpuas diri dengan capaian pemilu sebelumnya. Ia meminta seluruh pengurus dan kader menyiapkan langkah konkret untuk meningkatkan perolehan kursi di semua level legislatif.

“Target Partai Golkar bukan hanya mempertahankan, tapi menambah kursi baik di DPR RI, provinsi, maupun kabupaten/kota,” kata Bahlil melalui siaran pers, Minggu (2/11/25).

Ketum Bahlil menyatakan, guna mencapai sasaran tersebut, instruksinya adalah konsolidasi organisasi secara menyeluruh dengan memperkuat hingga ke tingkat kecamatan dan desa, termasuk revitalisasi pengurus yang tak lagi aktif.

“Konsolidasi harus berjalan sampai desa. Pengurus yang tinggal nama harus direvitalisasi. Golkar tidak bisa besar tanpa mesin yang bergerak di bawah,” tegasnya.

Disamping penguatan struktur, Bahlil mengatakan strategi Golkar juga mengandalkan percepatan regenerasi. Ia menilai komposisi pemilih Pemilu 2029 didominasi kelompok usia 17 hingga 50 tahun, dengan porsi mencapai 73 persen populasi pemilih. Karena itu, partai dituntut adaptif terhadap dinamika anak muda.

“Ke depan bukan yang besar mengalahkan yang kecil, tapi yang cepat mengalahkan yang lambat. Golkar harus kreatif, inovatif, dan memberi ruang lebih besar kepada anak muda,” tekad Bahlil.

Ketum Bahlil menyebut bahwa Golkar telah memiliki tradisi regenerasi, mencontohkan kehadiran sejumlah kader muda yang kini duduk di parlemen nasional. Ia menegaskan perubahan ini harus terus diperluas agar Golkar tetap relevan di era kompetisi politik yang semakin cepat.

Dalam forum tersebut, Bahlil mengapresiasi peningkatan kursi Golkar di Sultra pada Pemilu 2024. Namun, ia mengingatkan agar Musda bukan sekadar forum seremonial memilih ketua, melainkan momentum menyusun program, rekomendasi, dan strategi pemenangan yang lebih kuat.

Ia juga menekankan, agar kader menjaga soliditas dan merangkul semua pihak pasca-Musda. Dengan kombinasi target politik yang agresif, konsolidasi struktural hingga desa, serta fokus pada pemilih muda, Bahlil berharap Golkar mampu mempertahankan posisinya sebagai salah satu kekuatan politik utama di Indonesia pada Pemilu 2029.

“Partai ini hanya bisa kuat jika kompak. Kita harus rapatkan barisan demi target yang lebih besar,” tandasnya.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *