Gunungkidul,REDAKSI17.COM – Sebagai salah satu komitmennya dalam mendukung serta mensejahterakan sektor pertanian di Kabupaten Gunungkidul, Bupati Gunungkidul melalui Dinas Pertanian dan Pangan menggelar Sarasehan bersama dengan Penyuluh dan Petani di Bangsal Sewokoprojo, Rabu malam (05/11/2025).
“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul yang telah menginisiasi sarasehan ini. Melalui forum ini kita dapat berbagi informasi, menyamakan persepsi dan memastikan seluruh rantai distribusi sarana produksi pertanian berjalan dengan prinsip “7 Tepat” – tepat jenis, tepat jumlah, tepat harga, tepat tempat, tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran penerima.” ujar Bupati Endah saat memberikan arahan.
Mengusung tema Persiapan Musim Tanam, dan saat ini merupakan momentum penting bagi para Petani. Karena Pertanian masih menjadi tulang punggung perekonomian Gunungkidul, penyangga ketahanan pangan sekaligus penggerak kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Oleh karena itu, Bupati mengintruksikan ke para Petani untuk melihat sejauh mana kesiapannya dalam menghadapi musim tanam karena harus benar-benar matang, baik dari sisi sarana dan prasarana, ketersediaan pupuk, benih, air irigasi maupun pendampingan penyuluh kepada petani.
“Sebagaimana kita ketahui bersama, tantangan di sektor pertanian kian beragam: perubahan iklim yang sulit diprediksi, keterbatasan pupuk bersubsidi hingga pergeseran pola tanam akibat cuaca ekstrem. Untuk itu, sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, peny GBT to 9uluh dan petani menjadi sangat krusial agar produksi pangan tetap terjaga.” ucap Bupati tegas.
Menutup arahannya, Bupati Endah mendorong para petani untuk semakin adaptif terhadap teknologi pertanian modern, efisien dalam penggunaan sumber daya dan tangguh menghadapi perubahan cuaca maupun pasar.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Rismiyadi mengucapkan terima kasih atas dukungan dan upaya dari Bupati Gunungkidul sehingga sampai saat ini bantuan dari pemerintah dalam mendukung pertanian terus mengalir, seperti berupa jaringan irigasi, benih, pupuk, dan alat mesin pertanian.
“Terimakasih juga kami sampaikan kepada Bapak Menteri Pertanian yg sudah mengalokasikan berbagai macam program di Gunungkidul dan menurunkan harga pupuk sebesar 20%. Tentu saja ini kami sambut baik dan gembira dengan penuh harapan semoga distribusi pupuk bersubsidi bisa lancar dan sesuai target.” ucap Rismiyadi.
Merespon paparan dari Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Ketua Tim Kerja Pembinaan dan Pengawasan Sertifikasi Benih di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian, Happy Suryati berharap bantuan dari Pemerintah Pusat khususnya benih diharapkan dapat mendukung produktifitas pertanian di Gunungkidul dengan hasil yang maksimal,
“Meskipun memiliki wilayah terluas di Daerah Istimewa Yogyakarta, tetapi hasil panen di Gunungkidul belum memenuhi batas rata-rata produksi nasional yakni 5.2% sedangkan Gunungkidul baru 3.2%, meskipun produktifitasnya masih dibawah rata-rata Gunungkidul juga menjadi penyumbang terbesar untuk Daerah Istimewa Yogyakarta,” ungkap Happy.
Dalam diskusi sarasehan tersebut hadir juga Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Provinsi DIY, Perwakilan Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP), perwakilan dari para Ketua Gapoktan, Penyuluh, serta koordinator dari setiap bidang.
