Jakarta,REDAKSI17.COM – Harga emas kembali merangkak naik pasca rilis data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang tersebut dimaksud mulai mendingin. Pada perdagangan kemarin, Jumat (3/11/2023) emas dunia ditutup di tempat area posisi US$ 1.992,27 per troy ons, menguat 0,34% secara harian.
Penguatan biaya emas dunia menjadi kabar gembira lantaran sudah kembali mendekati US$ 2000 per troy ons sejak mulai terkoreksi akhir Oktober lalu.
Analis dari RJO Futures, Bob Haberkorn, menjelaskan tarif emas menguat kemarin ditopang oleh data tenaga kerja Amerika Serikat (AS). Kenaikan juga ditopang oleh melemahnya dolar AS kemudian imbal hasil US Treasury.
Pada Jumat kemarin (3/11/2023), Biro Ketenagakerjaan AS merilis beberapa orang indikator yang tersebut hal tersebut menggambarkan pasar tenaga kerja mulai mendingin. Pertama dari data pekerjaan yang dimaksud dimaksud tercatat pada luar dari sektor pertanian atau non farm payroll per Oktober 2023 sebesar 150.000. Nilai hal yang lebih besar besar baik dari perkiraan pelaku pasar dalam dalam 180.000 kemudian dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 297.000.
Penurunan total pekerjaan menimbulkan tingkat pengangguran negeri Paman Sam terkerek naik, pada periode Oktober 2023 unemployment rate menjadi 3,9% dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 3,8%.
Pengangguran naik memang tak baik bagi kondisi pasar tenaga kerja, tetapi dapat cuma menjadi gairah bagi inflasi agar semakin melandai. Hal hal yang disebut juga mampu berdampak positif pada kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang hal tersebut semakin melunak.
Data tenaga kerja AS memang menjadi salah satu pertimbangan utama The Fed dalam menentukan kebijakan. Jika data tenaga kerja AS masih kencang maka inflasi diproyeksi masih sulit turun. Sebaiknya, jika tingkat pengangguran naik maka ada harapan The Fed mengurangi hawkishnya.
Kini, ketika the Fed mulai melunak dolar AS lalu US Treasury tak akan terlalu menekan emas. Hal lain yang dimaksud yang disebut memacu emas selain tenaga kerja juga masih dari kabar perang Israel-Hamas yang mana dimaksud masih memanas.
Haberkorn juga menjelaskan selain data tenaga kerja, tarif emas hari ini akan ditentukan kabar dari perang Israel-Hamas.
“Harga emas saat ini sangat tertolong oleh risiko geopolitik. Jika perang meluas maka itu akan menguntungkan emas,” tutur Haberkorn, dikutip dari Reuters.
CNBCÂ INDONESIA RESEARCH