
Sleman,REDAKSI17.COM – Pemkab Sleman menyelenggarakan rapat koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK) guna revitalisasi kelembagaan pada Selasa (11/11), bertempat di rumah dinas Wakil Bupati Sleman.
Acara tersebut dihadiri Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, TPK tingkat Padukuhan, Kalurahan, dan Kapanewon se-Kabupaten Sleman, serta sejumlah OPD terkait.
Danang menegaskan bahwa TPK Kalurahan dan Kapanewon memiliki peran dan tugas yang strategis dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Untuk itu revitalisasi kelembagaan sangat diperlukan untuk membantu percepatan penanganan kemiskinan.
“Seluruh TPK mulai tingkat Padukuhan, Kalurahan dan Kapanewon, harus bersinergi. Mulai dari ngopeni (mendampingi) keluarga miskin, kemudian menetapkan prioritas pelaksanaan kegiatan penanggulangan kemiskinan, hingga monitoring dan evaluasi,” ujarnya.
Danang menyebut bahwa menurut data Dinas Sosial Sleman pada tahun 2024 jumlah KK miskin turun 0,33 poin. Sedangkan menurut data Badan Pusat Statistik turun 0,06 poin.
“Untuk itu, ketepatan sasaran kemiskinan (profil keluarga miskin) sangat dibutuhkan untuk perencanaan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan,” kata Danang.
Sementara Sarastomo Ari Saptoto, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Sleman, yang juga hadir pada acara tersebut menyebutkan bahwa Pemkab Sleman telah menginisiasi sejumlah program guna mendukung kegiatan penanganan kemiskinan, salah satunya program Sleman Pintar.
“Melalui program ini, masyarakat diberi akses pendidikan yang lebih tinggi. Karena pendidikan adalah salah satu kunci penanggulangan kemiskinan. Kami harap program ini bisa disosialisasikan di daerah masing-masing,” ucapnya.





