Yogyakarta,REDAKSI17.COM-Udara di Ingkung Grobog siang itu terasa hangat, bukan hanya oleh cuaca, tetapi juga oleh semangat kolaborasi. Yayasan Vesta Indonesia, mitra sub sub recipient (SSR) dari Kalandara dan Indonesia Aids Coalition (IAC), pada Kamis,(13/11/2025) menggelar kegiatan koordinasi bersama lintas sektor.Tujuannya jelas,melindungi kelompok rentan dan memperkuat penanggulangan HIV/AIDS di Daerah Istimewa Yogyakarta.
“Hari ini kita meneguhkan langkah bersama,” ujar Hendra, Paralegal Consultant Yayasan Vesta Indonesia.Ia menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif antara lembaga, media, dan masyarakat.“Pertama, kami ingin meningkatkan pemahaman lintas sektor tentang situasi HIV/AIDS di DIY. Kedua, mendorong media agar menulis dengan perspektif edukatif, bebas stigma, dan penuh empati,” tambahnya.
Dalam sesi selanjutnya, Zidni Kafa, Technical Officer Yayasan Vesta Indonesia, menyoroti tantangan utama, stigma dan diskriminasi.
“Isu HIV bukan semata persoalan kesehatan. Di dalamnya tersimpan lapisan sosial, ekonomi, bahkan politik. Kita perlu melihatnya secara menyeluruh, seperti fenomena gunung es,” jelas Zidni.
Melalui pendekatan multisektor dan multiaktor, Yayasan Vesta Indonesia mengajak media, komunitas, dan pemerintah untuk membangun ekosistem edukasi yang sehat dan inklusif.“Sudah saatnya pemberitaan tidak hanya soal angka kasus, tapi juga kisah-kisah inspiratif, perjuangan, dan harapan,” lanjut Zidni.
Program yang diinisiasi ini tak berhenti di forum diskusi. Yayasan Vesta berkomitmen melanjutkan aksi lapangan, termasuk pendidikan kesehatan, konseling, serta advokasi hak asasi manusia bagi populasi kunci.Gerakan ini diharapkan menjadi mercusuar baru bagi Yogyakarta dalam penanggulangan HIV yang berkeadilan dan manusiawi.
Yayasan Vesta Indonesia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk membuka mata dan hati.
Mari melihat dengan empati, mendengar tanpa stigma, dan bergerak bersama untuk melindungi sesama.
“Kesehatan adalah bahasa universal kasih. Dan kolaborasi adalah terjemahannya.” Yayasan Vesta Indonesia.
Editor: (R.M.Neutron Aprima/Red)




