Kulon Progo,REDAKSI17.COM — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo bersama Baznas Kulon Progo kembali menyalurkan Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) bagi warga yang membutuhkan. Salah satu lokasi penyerahan dilaksanakan di Ngaglik Lor, Pedukuhan VIII, Kalurahan Pleret, Kapanewon Panjatan, dan disambut hangat oleh masyarakat setempat.
Acara dihadiri Asisten Administrasi Umum (Asda I), Drs. Jazil Ambar Was’an, Baznas Kulon Progo, panewu dari berbagai kapanewon penerima manfaat, lurah dan pamong kalurahan pleret, para dukuh, serta penerima bantuan RTLH dari beberapa kapanewon.
Dalam sambutannya, Carik Kalurahan Pleret Nur Daryanto, S.Sos.I mewakili panitia menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menekankan bahwa keberhasilan program RTLH tidak terlepas dari kepedulian dan kerja sama warga.
“Bantuan ini bukan hanya sekadar membangun rumah, tetapi juga membangun kepedulian. Tanpa gotong royong masyarakat, pembangunan tidak akan berjalan lancar,” ujarnya.
Nur menyampaikan apresiasi atas bantuan yang telah diberikan.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kulon Progo dan Baznas Kulon Progo yang telah merealisasikan bantuan ini bagi warga kami yang masih menempati rumah tidak layak huni,” ujar Nur.
Panitia menegaskan kesiapannya melaksanakan pertanggungjawaban, mulai dari pelaporan dana hingga dokumentasi progres pembangunan sampai 100 persen.
Pada kesempatan ini, disalurkan bantuan RTLH senilai Rp20 juta kepada masing-masing penerima. Total terdapat tujuh warga dari berbagai wilayah yang menerima bantuan, yaitu: Sunaryo — Ngaglik Lor, Pedukuhan VIII, Pleret, Panjatan, Tri Rafiati — Klotakan, Kranggan, Galur, Murjiyo — Semen, Sukoreno, Sentolo, Eko Suparjiyanto — Gunung Rego, Hargorejo, Lendah, Muji Riyanto — Wareng, Donomulyo, Nanggulan, Supardi — Kepundung, Giripurwo, Girimulyo, Mardi Utomo — Jarakan, Kebonharjo, Samigaluh
Dalam sambutannya, Asda I, Drs. Jazil Ambar Was’an, menyampaikan apresiasi kepada warga Ngaglik Lor yang telah menerima rombongan Pemkab dan bersedia menjadi lokasi pertemuan bersama warga dari wilayah lain.
Ia menegaskan bahwa RTLH tetap menjadi prioritas daerah mengingat masih banyaknya warga yang tinggal di rumah tidak layak huni dan membutuhkan bantuan.
“Kami mengutamakan rumah yang benar-benar ditempati. Ada banyak faktor penilaian seperti kondisi rumah, kesiapan warga, kesediaan panitia, hingga status tanah. Semua harus terpenuhi agar bantuan dapat direalisasikan,” jelasnya.
Ia juga menyoroti pentingnya gotong royong dalam setiap pembangunan.
“Selain membangun rumah, kita juga sedang membangun nilai kebersamaan. Gotong royong ini harus terus dirawat meski tantangannya semakin besar,” tambahnya.
Jazil berharap rumah yang dibangun dapat memenuhi standar layak huni, mulai dari lantai, tembok tertutup, atap mapan, hingga ventilasi yang memadai. Dengan demikian, warga dapat tinggal lebih aman, nyaman, dan beribadah dengan tenang.
Jazil menegaskan bahwa seluruh bantuan RTLH kali ini tidak menggunakan APBD, melainkan bersumber dari Baznas Kulon Progo melalui zakat dan infak yang dihimpun dari ASN serta masyarakat Kulon Progo.
Menutup sambutannya, Jazil meminta agar pembangunan segera dimulai meskipun memasuki musim hujan, serta memastikan pertanggungjawaban dilakukan secara baik dan lengkap.
Melalui langkah bersama ini, Pemkab Kulon Progo berharap setiap warga dapat menikmati tempat tinggal yang layak, sekaligus memperkuat nilai gotong royong sebagai kekuatan utama pembangunan daerah.





