BANJARNEGARA,REDAKSI17.COM — Relawan Kemanusiaan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Tengah mendapat amanah penting sebagai tim pemulasaraan jenazah korban longsor di Dusun Situkung, Desa Pandanarum, Kabupaten Banjarnegara.
Koordinator Relawan Kemanusiaan DPW PKS Jateng, Endy Kurniawan, menyampaikan bahwa kepercayaan ini mengingatkannya pada peran serupa yang pernah diemban relawan PKS pada tragedi longsor Jemblung Banjarnegara sebelumnya.
“Ya Alhamdulillah sekali lagi, Relawan Kemanusiaan PKS diberi amanah untuk menjadi tim pemulasaraan jenazah korban longsor Situkung Pandanarum ini. Kita mengingat lagi seperti halnya dulu kejadian di Jemblung Banjarnegara juga, kita diberi amanah untuk bisa memulasarakan jenazah korban longsor waktu itu,” kata Endy, saat dikonfirmasi PKS Jateng Online, Selasa (18/11/2025).
Lebih lanjut, Endy juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus memberikan doa dan dukungan bagi korban longsor yang kini telah menimbulkan kerugian materiil dan korban jiwa. Terutama, bagi 26 jiwa yang diduga masih tertimbun dan belum ditemukan.
“Kita ringankan penderitaan saudara-saudara kita di Majenang, Cilacap dan Situkung, Pandanarum, Banjarnegara. Karena ya kekuasaan Allah Subhanahu wa taala, mereka harus menerima ujian cobaan berupa tanah longsor yang tentu tidak diduga-duga,” katanya.
PKS menegaskan komitmennya untuk terus bersinergi dengan potensi SAR dan relawan gabungan lain dalam rangka operasi rescue. Kehadiran mereka di lokasi bencana adalah wujud nyata kepedulian partai terhadap kesulitan rakyat, yang juga didukung dengan penyerahan bantuan donasi dan sembako bagi para pengungsi.
Saat ini, kata Endy kebutuhan mendesak yang disalurkan kepada sekitar 800-an masyarakat terdampak meliputi logistik permakanan, selimut dan matras, higiene kit, family kit, kids ware, dan air mineral.
PKS memastikan posko tersebut akan terus terkoordinasi dengan potensi SAR gabungan lain, termasuk BPBD dan BASARNAS, untuk mengoptimalkan penanganan bencana.
Diketahui, bencana alam yang terjadi pada Sabtu (15/11/2025) sore ini diakibatkan oleh hujan deras yang berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan menyebabkan tebing di hutan pinus longsor dan menimpa permukiman warga di RT 01 sampai dengan RT 04, RW 03, Dusun Situkung, Desa Pandanarum.
Endy mengungkapkan insiden tersebut mengakibatkan kerugian materiil dan korban jiwa. Sebanyak 26 jiwa diduga masih tertimbun longsor, termasuk warga yang sedang berada di hutan saat kejadian mendadak tersebut.
Dia menjelaskan, timnya telah berkoordinasi dengan unsur potensi SAR gabungan, termasuk BPBD dan BASARNAS. Mereka telah membagi wilayah pencarian menjadi tiga titik (worksite A, B, C) untuk evakuasi.
“Tetapi karena memang medan itu tidak memungkinkan oleh tim asesmen BPBD, maka relawan yang sudah berada di titik nol, di TKP titik nol, itu dalam proses rescue diminta untuk balik kanan, karena jam 12, tadi perkiraannya kurang lebih jam 12, sudah mendung, rintik-rintik hujan yang itu menjadi pertanda bahaya, membahayakan relawan sendiri,” pungkas Endy.



