Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Gunungkidul di bawah kepemimpinan Heri Nugroho.
Ketua KORMI Gunungkidul, Heri Nugroho, menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya menghidupkan kembali permainan tradisional yang pernah berjaya di masa lalu.
“Setelah KORMI dibentuk, kami mengidentifikasi permainan tradisional yang dulu populer, dan akhirnya kami menetapkan Gobag Sodor sebagai pilihan. Tahun lalu lomba Gobag Sodor tingkat SLTA sukses, dan tahun ini kami naikkan menjadi tingkat kapanewon se-Gunungkidul,” ujarnya.
Festival yang berlangsung selama satu hari tersebut menobatkan Kapanewon Ngawen sebagai juara pada edisi tahun ini.Ia juga berharap kompetisi serupa dapat digelar pada tingkat provinsi se-DIY pada tahun mendatang.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Joko Parwoto menekankan bahwa festival ini adalah wujud komitmen bersama dalam memasyarakatkan olahraga tradisional.
“Gobag Sodor merupakan warisan budaya yang kini kembali hidup dan menjadi ajang silaturahmi antar Ibu-ibu PKK di seluruh Gunungkidul. Ini membuktikan bahwa Ibu-ibu PKK tidak hanya piawai mengurus rumah tangga dan pemberdayaan, tetapi juga tangguh, sportif, dan bersemangat dalam berolahraga,” kata Joko.
Ia juga memberikan apresiasi kepada para pemenang sekaligus menyemangati peserta lainnya.
“Selamat kepada para pemenang. Semoga prestasi ini semakin menumbuhkan kecintaan terhadap olahraga tradisional. Bagi yang belum berhasil, jangan berkecil hati. Esensi utama festival ini adalah kebugaran, kegembiraan, dan kebersamaan, bukan semata kemenangan,” tambahnya.
Mengakhiri sambutan, Wabup Joko secara resmi menutup kegiatan tersebut.
“Alhamdulillahirabbil’alamin, Festival Gobag Sodor antar PKK Kapanewon se-Gunungkidul Tahun 2025 secara resmi saya tutup. Mari terus jadikan olahraga sebagai bagian dari gaya hidup kita,” ujarnya.




