Wates,REDAKSI17.COM – Sarapan sehat tidak selalu harus oatmeal, smoothie bowl, atau avocado toast. Indonesia, khususnya Kabupaten Kulon Progo memiliki kuliner tradisional yang bisa menjadi pilihan sarapan bergizi di tengah maraknya tren makanan modern. Kulon Progo menawarkan aneka menu sarapan yang tidak hanya lezat tetapi kandungan gizinya juga tinggi. Dari bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di dapur lokal, masyarakat setempat mampu menciptakan hidangan yang kaya karbohidrat, serat, dan protein nabati. Dengan cara pengolahan yang masih alami, kuliner tradisional ini menjadi bukti bahwa makanan sehat tidak selalu harus mahal atau bergaya Barat.
- Geblek
Geblek adalah jajanan tradisional berbahan dasar singkong yang berbentuk seperti angka 8 dengan tekstur kenyal. Dalam 100 gram geblek terkandung sekitar 195 kalori dengan 44,4 gram karbohidrat, setara dengan nasi putih. Namun, kandungan protein (0,4 gram) dan lemak (1,7 gram) tergolong rendah. Geblek sangat cocok dijadikan sumber energi, tapi idealnya dikombinasikan dengan lauk yang kaya protein agar asupan gizi lebih seimbang. Perlu diperhatikan juga kadar natriumnya cukup tinggi sebesar 353 mg yang telah memenuhi 23.5% kebutuhan harian.
- Tempe Besengek
Bicara tentang sarapan tinggi protein, tempe besengek bisa jadi pilihan pelengkap. Makanan ini terbuat dari biji koro benguk yang difermentasi hingga menjadi tempe, namun warnanya abu-abu. Dengan kandungan energi 141 kalori, rendah lemak, makanan ini unggul dalam kandungan proteinnya, yakni sekitar 10.20 gram. Jumlah ini setara 17% kebutuhan protein harian. Bahkan kandungan proteinnya mendekati satu butir telur ayam. Tempe besengek dapat menjadi sumber nabati yang sangat baik dikonsumsi untuk menjaga energi harian.
- Growol
Growol adalah makanan tradisional dari singkong yang difermentasi. Teksturnya lembut dan rasanya sedikit asam. Serupa dengan geblek, kandungan karbohidrat dalam growol juga hampir setara nasi putih, yaitu 46,20 gram karbohidrat. Tidak hanya itu, terdapat 23,39 gram lemak, 7,66 gram protein,19,55 gram serat, dan probiotik berupa bakteri asam laktat. Kandungan probiotik ini dapat membantu melancarkan pencernaan, membantu penyerapan nutrisi, mendukung sistem imun tubuh, dan segudang manfaat lainnya ketika dikonsumsi dalam jumlah cukup.
- Dawet Sambel
Hidangan ini sangat unik dan telah diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia. Berbeda dengan dawet biasa, hidangan ini menggabungkan dawet (biasanya dari ganyong), tahu, tauge, sambal kelapa, dan kuah gula nira. Dawet sambel mengandung karbohidrat, protein dari tahu dan tauge, lemak dari sambal kelapa, dan serat dari ganyong.
Hidangan tersebut membuktikan bahwa kuliner di Indonesia, khususnya Kulon Progo, bisa menjadi pilihan sarapan sehat dan bergizi. Tidak ada salahnya melirik dan bangga dengan kekayaan kuliner negeri sendiri. Sesekali coba tukar menu sarapanmu dengan makanan lokal.




