Home / Daerah / Semarak Lomba Read Aloud, Hidupkan Kembali Tradisi Ibu Membacakan Cerita

Semarak Lomba Read Aloud, Hidupkan Kembali Tradisi Ibu Membacakan Cerita

Yogyakarta,REDAKSI17.COM –  Antusiasme peserta lomba Read Aloud warnai rangkaian peringatan hari ibu tahun 2025. Melalui kegiatan ini, Pemerintah Daerah DIY melalui tim penggerak PKK DIY mengajak para ibu kembali membangun kedekatan dengan anak melalui cerita-cerita yang dibacakan dengan suara lantang dan penuh ekspresi.
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana, GKBRAA Paku Alam menyampaikan bahwa kegiatan read aloud merupakan langkah sederhana yang berdampak besar bagi perkembangan emosional dan intelektual anak. Menurut Gusti Putri, kebiasaan ibu membacakan cerita sebelum tidur atau di waktu senggang akan membangun kedekatan emosional sekaligus menambah nilai-nilai positif melalui bacaan.
“Ini adalah suatu literasi yang luar biasa bagi kita semua. Dengan ibu membacakan dengan keras, itu akan menjadikan anak-anak ingat akan nasihat-nasihat dan cerita-cerita yang dibawakan ibu,” ujar Gusti Putri di Ruang Wisanggeni, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Kamis (27/11).
Lebih lanjut, Gusti Putri membagikan pengalaman pribadi tentang bagaimana kebiasaan membaca cerita kepada anak menghasilkan minat baca yang kuat hingga dewasa. Ia menekankan bahwa budaya mendongeng adalah bagian dari nilai luhur yang perlu terus dilestarikan dari generasi ke generasi.
Gusti Putri berharap kegiatan ini dapat menginspirasi para ibu untuk kembali membiasakan membaca untuk anak-anak di rumah. Selain membangun kelekatan, kegiatan ini juga menjadi upaya memperkuat budaya literasi serta menumbuhkan minat anak pada membaca sejak dini. “Ini adalah budaya kita sebetulnya untuk menjadikan seorang ibu tidak hanya bersinar di luar tapi juga di keluarganya juga menjadi panutan bagi anak-anaknya,” tutup Gusti Putri.
Ditemui disela kegiatan, Ketua Kegiatan Read Aloud, Kristiana Swasti, menegaskan kembali tujuan kegiatan read aloud adalah menghidupkan kembali kebiasaan ibu-ibu bercerita kepada anak atau membacakan buku kepada anak. “Dulu kita memiliki tradisi untuk membacakan buku untuk anak-anak, yang sekarang sudah hampir punah,” ungkap Kristiana.
Kristiana pun berharap lomba ini menjadi langkah awal untuk membiasakan ibu-ibu muda. “Semoga kegiatan ini dapat mensimulasi ibu-ibu yang lain untuk kembali membiasakan membacakan buku untuk anak-anaknya,” ujarnya.
Kegiatan read aloud tahun ini diikuti oleh lima komponen organisasi Perempuan, yaitu Bhayangkari, Dharma Pertiwi, BKOW, Dharma Wanita Persatuan, dan Tim Penggerak PKK yang masing-masing komponen mengirimkan 2 perwakilannya. Para peserta tampil dengan beragam gaya membaca, mulai dari intonasi yang dramatis hingga gestur yang ekspresif yang menghidupkan ceritanya. Rangkaian lomba ini menjadi bagian dari peringatan hari ibu 2025, yang puncaknya akan digelar pada 18 Desember 2025 mendatang di Bangsal Kepatihan, sebagai momen perayaan sekaligus refleksi peran ibu dalam menjaga budaya.
HUMAS PEMDA DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *