Yogyakarta,REDAKSI17.COM – Tahun 2026 akan menjadi momentum bersejarah bagi jemaah haji asal DIY, yang untuk pertama kalinya akan diberangkatkan melalui Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Atas sahnya keputusan Kementerian Haji dan Umrah RI tersebut, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan apresiasi mendalam karena DIY akhirnya memiliki embarkasi sendiri.
“Embarkasi Yogyakarta diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian dan UMKM di DIY, khususnya di Kulonprogo, termasuk mendorong peningkatan pemberangkatan umrah dari YIA,” ujar Sri Sultan usai menerima salinan Keputusan Menteri Haji dan Umrah tentang Embarkasi Yogyakarta dari Menteri Haji dan Umrah, Mohammad Irfan Yusuf, pada Kamis (27/11) di Kraton Kilen, Yogyakarta.
Lebih jauh, Sri Sultan menekankan bahwa kehadiran Embarkasi Yogyakarta bukan sekadar soal lokasi keberangkatan, tetapi juga kesiapan ekosistem pelayanan haji secara menyeluruh. Karena itu, ia meminta seluruh jajaran Kementerian Agama di DIY bergerak bersama memastikan kualitas layanan bagi jemaah.
“Walaupun penyelenggaraan haji berada di bawah kewenangan Kementerian Haji, kami tetap meminta Kanwil Kemenag DIY serta Kemenag Kabupaten/Kota se-DIY untuk memberikan dukungan penuh. Mereka harus memback-up Kementerian Haji DIY dalam menyukseskan persiapan hingga pelaksanaan haji, termasuk seluruh kebutuhan terkait Embarkasi Yogyakarta,” tegasnya.
Embarkasi haji DIY juga ditinjau oleh Komisi VIII DPR RI guna memastikan kesiapan layanan bagi jemaah haji tahun 1447 H/2026 M. DIY diketahui akan menggunakan konsep embarkasi haji berbasis hotel, pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ansory Siregar, menegaskan bahwa fungsi pengawasan dilakukan untuk memastikan pemenuhan hak jemaah, perlindungan layanan, serta jaminan keamanan dan kenyamanan selama proses keberangkatan maupun kepulangan. Komisi VIII bersama pemerintah telah mengesahkan BPIH 1447 H/2026 M pada 29 Oktober 2025 sehingga pengawasan harus memastikan seluruh standar pelayanan terpenuhi.
“Penetapan Embarkasi Yogyakarta memberi dampak positif bagi jemaah. Berdasarkan Keppres Nomor 34 Tahun 2025, besaran biaya pelaksanaan ibadah haji (Bipih) Embarkasi Yogyakarta sebesar Rp52.955.422, lebih rendah dibandingkan Bipih tahun sebelumnya yang mencapai Rp55.478.501. Artinya, ada penghematan biaya sekitar Rp3 juta yang langsung dirasakan jemaah,” tegas Ansory.
Ia menambahkan bahwa Embarkasi Yogyakarta memiliki keunikan karena menggunakan konsep berbasis hotel, satu-satunya di Indonesia. Tahun ini menjadi pertama kalinya Yogyakarta melayani jemaah haji secara mandiri, setelah sebelumnya seluruh jemaah asal DIY diberangkatkan melalui Embarkasi Donohudan, Jawa Tengah.
“Pelayanan haji merupakan tanggung jawab negara yang melibatkan sinergi pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pemangku kepentingan. Sukses penyelenggaraan haji bergantung pada kesigapan setiap unsur. Kami berharap seluruh pihak mempersiapkan diri dengan penuh dedikasi,” ungkapnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kanwil Kemenag DIY, Jauhar Mustofa, menyampaikan rasa syukur atas penetapan Yogyakarta sebagai embarkasi. Keputusan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Haji dan Umrah RI Nomor 11 Tahun 2025. “Embarkasi YIA adalah mimpi yang menjadi nyata,” ujarnya.
Jauhar memaparkan sejumlah keuntungan operasional hadirnya embarkasi haji di DIY, antara lain pengurangan beban Asrama Haji Donohudan dan Bandara Adi Soemarmo, efisiensi anggaran dan jarak tempuh, optimalisasi Bandara YIA, serta dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Hotel Ibis dan Novotel YIA disiapkan sebagai fasilitas setara asrama haji dengan standar pelayanan modern. Lebih dari 200 kamar disediakan untuk jemaah dan petugas, sementara ballroom serta belasan ruang layanan dipersiapkan untuk kebutuhan kesehatan, dokumentasi, hingga proses pemberangkatan.
Sebanyak 9.641 jemaah yang terbagi dalam 27 kloter dari DIY dan daerah sekitarnya akan diberangkatkan dari Bandara YIA menggunakan pesawat Airbus A330/A360 milik Garuda Indonesia. Bandara YIA memastikan kesiapan penuh terminal internasional untuk melayani proses embarkasi dan debarkasi secara aman dan terkoordinasi.
Dengan persiapan yang matang, Embarkasi Haji YIA diproyeksikan menjadi model baru pelayanan haji yang lebih modern dan berorientasi pada kenyamanan jemaah. Pemerintah berharap penyelenggaraan haji tahun 2026 menjadi tonggak sejarah bagi DIY sebagai daerah yang menghadirkan inovasi pelayanan publik berbasis hotel pertama di Indonesia.
Humas Pemda DIY





