Gondokusuman,REDAKSI17.COM – Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan meninjau Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Reksonegaran pada Jumat (28/11/2025), untuk melihat langsung model pembelajaran berbasis kebutuhan dan inovasi yang dijalankan.

Dalam kunjungan tersebut, Wawan Harmawan menyoroti bagaimana metode dan filosofi pembelajaran berbasis kebutuhan sangat relevan dengan perkembangan zaman.

“Anak-anak muda sekarang lebih utamanya, belajar itu tidak ada sekat, tidak ada batas, di mana pun kita bisa belajar,” ujarnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan saat meninjau PKBM Reksonegaran.

Menurutnya, di era ketika teknologi dan kecerdasan buatan (AI) berkembang pesat, keberadaan lembaga seperti PKBM jadi penting agar pendidikan bisa menjangkau siapa saja, kapan saja.

Wawan pun memuji ragam prestasi siswa PKBM Reksonegaran. Tak hanya akademik, tetapi juga di bidang olahraga, seni, dan aktivitas nonakademik lain seperti taekwondo, panahan, catur, musik. Namun lebih dari itu, yang menurutnya tak boleh dilupakan adalah pembentukan karakter, budi pekerti, unggah-ungguh, rasa hormat, dan nilai luhur sebagai bagian dari identitas kawula muda di Yogyakarta.

“Kalau sebagai anak muda, tidak menghargai orang tua, itu yang masalah besar. Dimanapun prestasi boleh tapi budi pekerti adalah yang paling utama,” tandasnya.

Menurut Wawan, hal tersebut penting agar generasi penerus tetap menghormati nilai budaya dan norma lokal meskipun hidup di zaman digital.

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan bersama Kepala PKBM Reksonegaran Sudarmaji.

Kepala PKBM Reksonegaran, Sudarmaji, menjelaskan dirinya berproses bersama PKBM sejak tahun 2005. Dengan jumlah murid saat ini 180 orang, mengusung program pendidikan kesetaraan Paket A (setara SD), Paket B (setara SMP), dan Paket C (setara SMA).

“PKBM Reksonegaran memiliki pendekatan belajar yang lebih luas, menggabungkan pendidikan formal setara sekolah, pengembangan karakter, serta pelatihan keterampilan hidup (life skills), seperti komputer dasar, kewirausahaan, public speaking, seni, olahraga hingga kegiatan ekstrakurikuler sesuai minat siswa,” jelasnya.

Pihaknya menyatakan, dengan kombinasi pendidikan kesetaraan, fleksibilitas lewat e-learning, pelatihan keterampilan, dan penekanan pada karakter, PKBM Reksonegaran ingin menunjukkan bahwa pendidikan nonformal bukan sekadar alternatif, melainkan pilihan nyata yang adaptif terhadap kebutuhan masyarakat di zaman modern.