Jakarta,REDAKSI17.COM – Kabupaten Gunungkidul berhasil meraih Penghargaan Swasti Saba Padapa Award 2025 sebagai Kota Sehat (KKS). Penghargaan bergengsi ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah pusat kepada kabupaten/kota yang berhasil mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang bersih, aman, nyaman, dan sehat melalui pendekatan lintas sektor.
Penghargaan Swasti Saba, yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali (tahun ganjil), diserahkan langsung oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin. Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menerima penghargaan tersebut di Auditorium Siwabessy Kementerian Kesehatan RI pada Jumat, (28/11/2025), dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN). Bupati Gunungkidul didampingi langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul dan Kepala Bappeda Gunungkidul saat menerima penghargaan tersebut.
Dalam pernyataannya, Bupati Endah Subekti Kuntariningsih menyampaikan rasa syukur atas capaian ini, “Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa Allah Subhanahu wa Taala atas kerja sama semua OPD yang dipimpin langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan karena domainnya ada di Dinas Kesehatan, dibantu oleh Kepala Bappeda. Siang ini di hari Jumat kami menerima penghargaan sebagai kabupaten/kota sehat kategori Swasti Saba Padapa.”
Kabupaten Gunungkidul dinilai berhasil dalam mengimplementasikan sembilan tatanan kota sehat secara konsisten dan berkelanjutan.
Keberhasilan ini juga dicapai melalui pemberdayaan masyarakat dalam membangun kesadaran kolektif terhadap pentingnya sanitasi yang layak dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Meskipun telah lulus di sembilan tatanan, Bupati menekankan bahwa penghargaan ini menjadi pemicu untuk perbaikan berkelanjutan.
“Jadi penghargaan di siang ini akan memacu kita untuk ke depan untuk mendapatkan peringkat yang lebih tinggi. Dan terima kasih atas kerja sama semua pihak. Hari ini saya didampingi langsung Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Bappeda untuk menerima penghargaan ini, langsung dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia.”
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, membenarkan bahwa Kabupaten Gunungkidul telah lulus di sembilan tatanan yang menjadi kriteria penilaian. Namun, ia mengakui adanya beberapa tantangan yang perlu dievaluasi untuk mencapai tingkatan yang lebih tinggi:
“Memang dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 ini ada penghargaan kompetisi sehat dengan satu Padapa. Kita memang lulus di sembilan tatanan tetapi memang ada beberapa tantangan yang mungkin masih perlu kita evaluasi dan kita upayakan peningkatan ke depan.” ujar Ismono.
Kepala Dinas Kesehatan juga menetapkan target peningkatan kategori penghargaan, “Misalnya di beberapa tantangan kita akan evaluasi lagi sehingga ke depan bisa minimal naik ke Wiwerda. Justru mungkin nanti kita akan merebut ke Wistara.”
Ia menambahkan penjelasan mengenai kriteria tingkat keberhasilan penghargaan Swasti Saba, “Kriteria tingkat keberhasilan yang paling nomor tiga itu Padapa, kemudian naik kelasnya ke Wiwerda, dan kelas yang tertinggi di tatanan KKS adalah Wistara.”
Sebagai informasi, kriteria Swasti Saba Padapa diberikan kepada kabupaten/kota yang minimal 80% desa/kelurahannya telah Open Defecation Free (ODF) dan memenuhi capaian indikator setiap tatanan sebesar 71%–80%. Target berikutnya adalah Swasti Saba Wiwerda (minimal 90% ODF dan capaian 81%–90%) dan Swasti Saba Wistara (100% ODF dan capaian minimal 91%). Penghargaan Swasti Saba dapat dijadikan sebagai parameter keberhasilan penyelenggaraan KKS.



