Yogyakarta,REDAKSI17.COM – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan koordinasi penanganan masa libur Natal dan Tahun Baru di DIY melibatkan berbagai lembaga vertikal dan didukung kesiapan anggaran. Hal ini disampaikan Sri Sultan usai mengikuti rapat koordinasi persiapan Natal dan Tahun Baru bersama Mendagri Tito Karnavian, Senin (01/12) di Gedhong Pracimasana, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta,
“Kalau kami kan setiap tahun ada rapat juga, untuk koordinasi Nataru. Materinya sudah masuk, tinggal nunggu ini kan ada pembagian DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) 2026 jadi kami sepakat minggu depan,” ujar Sri Sultan.
Ia menambahkan bahwa persiapan libur jelang natal dan tahun baru yang dilakukan setiap tahun melibatkan koordinasi lintas lembaga untuk memastikan kebutuhan masyarakat dan logistik di lapangan. Tidak ada arahan khusus dalam penyelenggaraan Nataru tahun ini dari Mendagri. Menurutnya, masing-masing lembaga dihimbau melakukan persiapan menjelang libur Natal dan Tahun baru dengan sebaik-baiknya.
“Ya seperti biasa setiap tahun persiapan masing-masing kelembagaan vertikal untuk menangani tahun baru sama natal,” jelasnya.
Sultan menegaskan bahwa kebutuhan pokok harian, ketersediaan bahan bakar di SPBU, hingga stok beras menjadi prioritas dalam persiapan. “Memastikan kebutuhan BBM, beras dan sebagainya tercukupi. Kira-kira ada yang defisit tidak,” ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwi Panti Indrayanti, menjelaskan bahwa transportasi, posko, dan ketersediaan pangan dalam kondisi aman. Seluruhnya telah dipetakan dan disiapkan.
“Dari sisi transportasi, dari sisi posko-posko, dari sisi ketersediaan bahan pangan pokok juga kami semua sudah siap, dan pada prinsipnya kita siap, aman, tinggal kemudian bagaimana nanti implementasinya di lapangan saja,” tutur Ni Made.
Terkait dengan prediksi mobilitas masyarakat saat momen libur natal dan tahun baru, Ni Made menyebutkan data sebelumnya dari Dinas Perhubungan. “Kalau dulu itu dari Dishub ada sembilan jutaan,” terangnya.
Terkait ketahanan pangan, Made menegaskan bahwa kondisi DIY sangat aman. Ia bahkan menunjukkan neraca pangan sebagai bukti ketersediaan stok.
“Oh iya, kita aman. Sangat-sangat aman. Ini bisa kita lihat dari neraca ini contohnya. Kalau kita bisa baca, mau difoto silakan,” ujarnya.
Menurutnya, ketersediaan pangan saat ini tidak bergantung pada kondisi cuaca terkini karena stok sudah disiapkan sejak jauh hari. Persediaan tersebut tersimpan di berbagai titik, mulai dari gudang-gudang pemerintah, Bulog, hingga gabungan kelompok tani.
Ni Made juga mengingatkan bahwa pemerintah telah menggelar rapat TPID pada 11 November lalu, dipimpin langsung oleh Gubernur, untuk memetakan ketersediaan bahan pangan pokok penting. Dari hasil identifikasi tersebut, ia memastikan DIY berada dalam kondisi yang sangat surplus.
Humas Pemda DIY




