Yogyakarta,REDAKSI17.COM – Semarak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia di Yogyakarta dibuka dengan meriah melalui Pawai Budaya Hakordia 2025. Digelar sepanjang Jalan Malioboro hingga Titik 0 Km Yogyakarta pada Sabtu (06/12), pawai budaya ini menghadirkan beragam penampilan seni dan budaya yang disaksikan oleh ribuan wisatawan dan masyarakat.
Pawai yang diikuti sekitar 500 peserta tersebut menampilkan komunitas seni seperti Sedhut Senut, Tari Sekar Kinanthi, Jum’at Gombrong, Edan-edanan, hingga Jathilan. Selain itu, turut tampil pesepeda yang menggaungkan aksi antikorupsi dengan berbagai kostum, mobil dan becak listrik serta Marching Band AAU yang menambah semarak suasana. Antusiasme masyarakat terlihat dari padatnya penonton di sepanjang rute yang menyambut meriah setiap penampilan.
Karnaval ini secara resmi dilepas oleh Wakil Ketua DPRD DIY, Ummarudin Masdar, bersama Plt. Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Aminudin, melalui prosesi kickoff di depan Kantor DPRD DIY. Setibanya di Titik 0 Kilometer, dilaksanakan prosesi penyerahan Sapu Emas secara simbolis kepada Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo. Prosesi ini turut didampingi oleh Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, beserta Wakil Ketua KPK, Agus Joko Pramono.
Dalam membacakan pesan-pesan integritas, Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo menegaskan bahwa keberadaan KPK merupakan mandat perjuangan rakyat. “Komisi Pemberantasan Korupsi lahir dari Rahim Ibu Reformasi. Ia bukan pemberian atau hadiah dari penguasa, tapi ia ada karena desakan rakyat,” ujarnya di hadapan ribuan masyarakat.
Ia menambahkan bahwa rakyat memahami besarnya ancaman korupsi terhadap masa depan bangsa. “Rakyat yang tahu bahwa seberapapun majunya ekonomi, seberapapun majunya teknologi, seberapapun makmurnya rakyat negeri akan hancur berkeping-keping jika korupsi menguasai negeri. Jadi, melawan korupsi adalah amanat luhur bangsa. Harus dijaga, dirawat, dan terus diupayakan,” tegasnya.
Ibnu Basuki Widodo juga kembali mengingatkan pentingnya konsistensi dalam perjuangan antikorupsi. “Sebab, sekali berhenti melawan korupsi, kita mati. Sekali lengah, melawan korupsi, kita kalah. Satukan Aksi Berantas Korupsi,” pungkasnya.
Pawai Budaya Hakordia 2025 tidak hanya menjadi ruang apresiasi seni dan budaya, tetapi juga momentum strategis untuk memperkuat pesan integritas melalui parade budaya. Pawai ini sekaligus menandai dimulainya rangkaian kegiatan Hakordia 2025 yang diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta.
HUMAS PEMDA DIY





