Home / Sains dan Teknologi / Dr. Sugiyanto Publikasikan Riset Batik dari Pemodelan Matematika di SKJAM, Jurnal Ilmiah Matematika dan Jurnal Biomed

Dr. Sugiyanto Publikasikan Riset Batik dari Pemodelan Matematika di SKJAM, Jurnal Ilmiah Matematika dan Jurnal Biomed

Motif Batik Gelombang

 

Yogyakarta,REDAKSI17.COM — Akademisi UIN Sunan Kalijaga, Dr. Sugiyanto, S.Si., S.T., M.Si., yang juga merupakan pemilik Batik Ghakhuka, kembali mencuri perhatian melalui riset inovatif tentang pengembangan motif batik berbasis pemodelan matematika. Hasil penelitiannya tersebut telah resmi dipublikasikan pada tiga jurnal ilmiah terkemuka, yaitu SKJAM (Sunan Kalijaga Journal of Applied Mathematics),  Jurnal Ilmiah Matematika (JIM), dan Biology, Medicine, & Natural Product Chemistry Journal (Biomed Journal).

 

Motif Batik Gelombang Seismik

Publikasi ini menegaskan bahwa batik dapat dikembangkan melalui pendekatan ilmiah yang memanfaatkan model matematika, pola geometri, fraktal, dan simulasi komputasi sehingga menghasilkan motif yang modern, terukur, dan sarat nilai estetika.

 

Presentasikan 20 Paper tentang Batik Matematika di ICRSE 2025 dan CIINTRA

 

Selain publikasi jurnal, Dr. Sugiyanto juga memperkuat kontribusinya dalam bidang integrasi seni dan sains dengan mempresentasikan 20 paper ilmiah bersama para mahasiswa dalam gelaran International Conference on Religion, Science and Education (ICRSE) 2025 yang dirangkaikan dengan kegiatan CIINTRA.

 

Motif Batik TBC

Acara yang berlangsung pada Rabu, 3 Desember 2025 tersebut menjadi ajang penting untuk memaparkan perkembangan riset Batik Matematika, mulai dari teori pemodelan, perancangan motif, sampai implementasi visual berbasis sistem dinamik.

 

Penguatan Posisi UIN Sunan Kalijaga dalam Riset Integratif

 

Kontribusi Dr. Sugiyanto melalui publikasi ilmiah dan presentasi 20 paper ini memperkuat reputasi UIN Sunan Kalijaga sebagai salah satu pusat riset integratif nasional yang menggabungkan seni, matematika, teknologi, dan pendidikan.

 

Batik Ghakhuka dan Batik Matematika kini tidak hanya menjadi karya budaya, tetapi juga representasi keberhasilan integrasi keilmuan yang membawa seni tradisional Indonesia menuju pendekatan ilmiah yang modern dan berdaya saing global.

red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *