Home / Politik / Mbah Bardi: Yogyakarta sudah Terbiasa Hadapi Lonjakan Wisatawan, apalagi Nataru

Mbah Bardi: Yogyakarta sudah Terbiasa Hadapi Lonjakan Wisatawan, apalagi Nataru

YOGYAKARTA ,REDAKSI17.COM: Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam kondisi siap menghadapi potensi lonjakan kunjungan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Hal tersebut disampaikan anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Subardi, saat Kunjungan Kerja Reses Komisi VI DPR di Yogyakarta, Kamis (11/12/2025).

Subardi menegaskan bahwa secara kultur dan pengalaman, masyarakat serta pelaku layanan publik di DIY telah terbiasa menghadapi tingginya mobilitas pengunjung, tidak hanya saat Nataru, tetapi juga pada akhir pekan dan musim liburan lainnya.

“Yogya itu sudah terbiasa menerima lonjakan, baik saat Nataru, Lebaran, libur sekolah, bahkan setiap Sabtu–Minggu. Teman-teman yang melayani publik seperti PLN, Pertamina, perhotelan, hingga sektor transportasi sudah sangat siap dan terlatih,” ujarnya.

Legislator NasDem dari Dapil DIY itu juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam, terutama hujan lebat yang berpotensi menimbulkan longsor di wilayah Kulon Progo dan Gunungkidul. Ia juga menyoroti kemungkinan munculnya banjir lahar dingin apabila terjadi peningkatan aktivitas Gunung Merapi.

Namun demikian, Subardi menilai kondisi lahan di DIY relatif terjaga sehingga risiko banjir besar akibat permukaan tanah gundul dapat diminimalisir. Ia juga menyebut bahwa pemantauan aktivitas Merapi telah dilakukan secara intensif oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

“Alhamdulillah Yogya siap. Pengamatan Merapi sangat intensif, dan koordinasi semua pihak berjalan baik. Kolaborasi antara mitra Komisi VI dan pemerintah daerah membuat mitigasi lebih terarah,” terangnya.

Ketua DPW NasDem Yogyakarta itu juga menyoroti pesatnya perkembangan infrastruktur di Yogyakarta, khususnya proyek pembangunan jalan tol yang dinilai mampu meningkatkan konektivitas dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Ia menjelaskan bahwa progres Tol Jogja–Solo sudah mendekati penyelesaian dan diperkirakan tersambung pada 2026. Sedangkan Tol Jogja–Bawen telah mencapai wilayah Borobudur.

“Jika tol-tol ini tersambung, akses wisatawan ke Jogja semakin mudah. Dari Jawa Tengah bagian utara seperti Semarang, perjalanan yang sebelumnya tiga setengah jam bisa menjadi hanya satu setengah jam. Ke Borobudur pun dari Jogja bisa setengah jam saja,” kata Subardi.

Menurutnya, keberadaan jalan tol akan mempercepat arus wisatawan sekaligus meningkatkan aktivitas ekonomi, tanpa mengurangi daya tarik destinasi yang selama ini menjadi andalan DIY.

Dengan kesiapan layanan publik, kewaspadaan bencana, dan percepatan pembangunan infrastruktur, Subardi meyakini bahwa Yogyakarta mampu mengelola tingginya kunjungan wisatawan dengan baik pada momentum libur Nataru mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *