Home / Daerah / Imbauan Sultan Direspons Positif, Kampus di DIY Bantu Mahasiswa Terdampak Bencana

Imbauan Sultan Direspons Positif, Kampus di DIY Bantu Mahasiswa Terdampak Bencana

Yogyakarta,REDAKSI17.COM – Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, meminta perguruan tinggi di wilayah DIY untuk memberikan keringanan kepada mahasiswa yang terdampak banjir di sejumlah wilayah di Sumatera dan Aceh. Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian dan solidaritas dari DIY.

Sri Sultan menegaskan, langkah ini sejalan dengan tradisi dan nilai kemanusiaan yang selama ini dijunjung oleh DIY. “Kami sudah kontak kampus-kampus di Jogja, kiranya ada keluarga yang di Sumatera ini punya anak atau apa yang jadi mahasiswa di Jogja. Saya mohon untuk bisa kami mendapatkan nama-nama itu,” ujar Sri Sultan pada Selasa (09/12) di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Menurut Sri Sultan, DIY memiliki tradisi untuk membantu mahasiswa yang berasal dari daerah terdampak bencana. Terlebih, dalam kondisi seperti ini, tidak sedikit orang tua mahasiswa yang mengalami kesulitan ekonomi sehingga tidak lagi mampu mengirimkan biaya hidup maupun biaya pendidikan bagi anak-anak mereka yang sedang menempuh studi di Yogyakarta.

“Secara tradisi, Jogja mesti membantu mahasiswa yang kebetulan di tempatnya ada bencana. Selama ini sudah selalu kita lakukan. Kemungkinan orang tuanya tidak mampu untuk mengirim kiriman yang ada di sini,” ungkapnya.

Bentuk bantuan yang diharapkan antara lain berupa keringanan biaya kuliah serta dukungan biaya hidup (living cost). Sri Sultan menjelaskan, bantuan biaya hidup biasanya diberikan untuk jangka waktu delapan bulan, namun dapat diperpanjang apabila mahasiswa yang bersangkutan masih menghadapi permasalahan akibat dampak bencana.

“Bantuannya kita ringankan biaya kuliahnya, dan yang kedua untuk living cost. Biasanya delapan bulan, tapi kalau belum dan masih banyak problem, ya diteruskan,” kata Sri Sultan.

Sri Sultan berharap pihak kampus dapat segera mendata mahasiswa yang terdampak dan berkoordinasi agar bantuan dapat disalurkan secara tepat sasaran. Langkah ini diharapkan dapat memastikan keberlangsungan pendidikan mahasiswa meskipun keluarga mereka sedang menghadapi situasi sulit akibat bencana alam.

Sejumlah perguruan tinggi di DIY telah merespons permintaan tersebut dengan menyalurkan berbagai bentuk bantuan bagi mahasiswa terdampak banjir di Sumatra dan Aceh. Bantuan yang diberikan mencakup keringanan biaya kuliah, beasiswa, hingga dukungan biaya hidup.

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), misalnya, memberikan pembebasan SPP minimal selama satu semester. UMY juga membuka peluang pembebasan biaya hingga mahasiswa menyelesaikan studi, bergantung pada tingkat keparahan dampak yang dialami.

“Jika kondisi mereka sangat parah, orang tua tidak punya penghasilan lagi, rumah hilang, atau lahan pertanian rusak, maka kita usahakan minimal satu semester gratis. Jika kondisi belum membaik, kita pertimbangkan lagi, dalam kasus tertentu kalau memang sangat berat bisa saja hingga mereka selesai kuliah,” kata Rektor UMY, Achmad Nurmandi.

Sementara Universitas Islam Indonesia (UII) juga menyalurkan bantuan berlapis. Bantuan dari UII dimulai dari bantuan biaya hidup hingga pembebasan SPP sampai lulus bagi mahasiswa dengan kategori sangat berat. Bantuan tersebut meliputi bebas SPP hingga lulus dengan masa studi normal, bantuan biaya hidup sebesar Rp400 ribu per bulan selama tiga bulan untuk kategori sangat berat, serta Rp300 ribu per bulan selama tiga bulan bagi kategori berat.

Selain itu, UII juga membebaskan SPP selama satu tahun untuk kategori berat serta membebaskan biaya studi lainnya. Kategori sangat berat mencakup kondisi penopang biaya pendidikan yang meninggal dunia, rumah atau harta benda yang hancur, serta hilangnya sumber nafkah utama keluarga.

Sementara itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) memberikan keringanan Uang Kuliah Tunggal (UKT) pada semester mendatang serta pembebasan sejumlah biaya lain di luar UKT. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) masih melakukan pendataan mahasiswa terdampak bencana dan menyiapkan skema bantuan yang sesuai.

UPN Veteran Yogyakarta membebaskan UKT Semester Genap Tahun Akademik 2025/2026 bagi mahasiswa terdampak. Adapun UIN Sunan Kalijaga memberikan keringanan UKT pada semester mendatang disertai bantuan biaya lain di luar UKT.

Bantuan juga disalurkan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) berupa keringanan biaya kuliah sebesar Rp2,5 juta serta kupon makan bagi 96 mahasiswa terdampak. Universitas ’Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta memberikan bantuan biaya hidup serta dukungan peralatan penelitian bagi mahasiswa yang tengah menyelesaikan tugas akhir.

Sementara itu, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menyiapkan mekanisme keringanan biaya pendidikan bagi mahasiswa terdampak bencana, termasuk opsi cicilan biaya kuliah sesuai dengan kondisi masing-masing mahasiswa.

Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Yogyakarta turut menyiapkan Program Penanganan Kebencanaan bagi mahasiswa terdampak banjir di Sumatera dan Aceh. Program ini mencakup pendataan mahasiswa terdampak melalui koordinasi dengan fakultas dan program studi, disertai komunikasi intensif dan pendampingan berkelanjutan.

UNU Yogyakarta juga menyediakan layanan konseling melalui Pusat Layanan Disabilitas dan Konseling (PUSDEKA) untuk membantu mahasiswa mengelola tekanan psikologis akibat bencana. Dalam mendukung keberlanjutan studi, kampus memberikan dukungan beasiswa bagi mahasiswa terdampak serta melaksanakan penggalangan dana yang disalurkan melalui LAZISNU secara transparan dan akuntabel.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *