Home / Daerah / Pimpin Mabida, Sultan Tegaskan Arah Transformasi Pramuka

Pimpin Mabida, Sultan Tegaskan Arah Transformasi Pramuka

Yogyakarta,REDAKSI17.COM– Gelombang perubahan sosial, teknologi, dan budaya generasi muda, mengharuskan Pramuka kembali membaca tanda-tanda zaman, dengan kejernihan batin dan keluasan wawasan. Oleh karena itu, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memandang perlunya tiga orientasi transformasi bagi Pramuka.

Hal tersebut disampaikan Sri Sultan, usai dilantik sebagai Ketua Pengurus Majelis Pembimbing Daerah (Mabida) Gerakan Pramuka DIY Masa Bakti Tahun 2025-2030. Pelantikan oleh Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol. (Purn.) Drs. Budi Waseso dilakukan pada Senin (15/12) di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Orientasi pertama menurut Sri Sultan, yakni modernisasi pedagogi Pramuka, melalui integrasi teknologi digital, literasi lingkungan, kewargaan global, serta praktik kewirausahaan sosial. Modernisasi pedagogi Pramuka ini perlu, lantaran secara strategis, tantangan utama Pramuka masa kini adalah relevansi pedagogis. Pramuka harus menjadi ruang pendidikan yang inspiratif, bukan sekadar ritual administratif.

“Generasi muda hidup dalam dunia yang cair, cepat, dan sarat informasi. Mereka membutuhkan ruang belajar yang tidak hanya mengasah kecakapan teknis, tetapi juga kemampuan reflektif, empatik, dan kolaboratif,” jelas Sri Sultan.

Kedua, orientasi transformasi bagi Pramuka ialah penguatan nilai kebangsaan yang inklusif, sehingga Pramuka menjadi forum pembelajaran lintas latar belakang. Hal ini menumbuhkan budi pekerti dan semangat gotong royong, sebagai inti kepribadian Indonesia. Poin ini berkaitan erat dengan tantangan reposisi nilai yang juga dihadapi saat ini. Keberanian, kesetiaan, dan pengorbanan, adalah nilai luhur yang harus tetap dijaga. Namun nilai-nilai itu, perlu diterjemahkan dalam kerangka masyarakat demokratis, yang menjunjung kesetaraan dan kebebasan berpendapat.

“Resonansi antara tradisi dan nilai-nilai baru, dapat menjadi peluang, untuk memantapkan kembali karakter kewargaan yang kooperatif dan matang,” kata Sri Sultan.

Sementara itu, poin ketiga orientasi transformasi bagi Pramuka, yaitu pembaruan tata kelola dan kaderisasi. Hal ini, agar Pramuka melahirkan pemimpin muda, yang tidak hanya patuh terhadap aturan, tetapi juga peka terhadap realitas, serta mampu menimbang keputusan dengan kejernihan moral.

“Pramuka tidak sekadar bertahan, tetapi ‘ngrembaka’, tumbuh menjadi gerakan yang relevan, adaptif, dan berdaya cipta bagi masa depan bangsa. Suatu gerakan yang tetap setia pada nilai, namun luwes membaca dinamika zaman; kokoh berakar, namun lentur menggapai cakrawala baru,” tutur Sri Sultan.

Sri Sultan juga menyebut, tantangan lain yang tidak kalah penting, adalah transformasi cara belajar dan mengambil keputusan. Penelitian lintas ilmu memperlihatkan, bahwa kemampuan seseorang berkembang lebih baik, ketika intuisi dipadukan dengan struktur pembelajaran yang terarah.

“Pramuka harus menjadi ruang yang menumbuhkan kemandirian nalar, keberanian mencoba, dan kesediaan belajar dari kegagalan. Sebab dari kegagalan yang dihayati, lahirlah kebijaksanaan,” ujar Sri Sultan.

Dalam kesempatan ini, Sri Sultan sekaligus melantik Pengurus Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY dan Lembaga Pemeriksa Keuangan (LPK) Kwartir Daerah Gerakan Pramuka DIY Masa Bakti Tahun 2025-2030. Kali ini, jabatan selaku Ketua Pengurus Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka DIY Masa Bakti 2025-2030, diisi oleh GKR Hayu, yang sebelumnya dijabat oleh GKR Mangkubumi. Sedangkan, jabatan sebagai Ketua LPK Kwarda Gerakan Pramuka DIY Masa Bakti 2025-2030, dipercayakan kepada Didik Wardaya sekaligus Staf Ahli Gubernur DIY Bidang Sosial, Budaya dan Kemasyarakatan.

“Terkait pelantikan Pengurus Kwartir Daerah, diharapkan dapat berperan sebagai ‘kakak’ yang baik, bisa menjadi teladan untuk ‘adik-adiknya’, dan selalu siap membantu dengan kemampuan, keterampilan, keahlian yang dimilikinya, sehingga ikrar itu kian bermakna,” kata Sri Sultan.

Sementara, Sri Sultan mengutarakan, pelantikan Kepengurusan Lembaga Pemeriksa Keuangan atau LPK ini menunjukkan semangat, bahwa dana yang dikelola, harus mencerminkan akuntabilitas publik yang dapat dipertanggungjawabkan. “Lebih baik lagi, jika LPK melakukan analisa dampak positifnya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Artinya, harus selalu dievaluasi korelasi antara program, output, outcome dan dampaknya,” ucap Sri Sultan.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Komjen Pol. (Purn.) Drs. Budi Waseso menyampaikan, pelantikan ini merupakan momentum penting bagi perjalanan gerakan pramuka Daerah Istimewa Yogyakarta. Momentum ini tidak hanya menandai dimulainya masa bakti baru, tetapi juga menjadi tonggak penguatan komitmen dalam membina generasi muda yang berkarakter, disiplin, dan berjiwa kepemimpinan melalui struktur organisasi yang kokoh, tata kelola yang baik, serta komitmen pengabdian tanpa pamrih.

“Saya yakin gerakan pramuka di Daerah Istimewa Yogyakarta ini akan semakin maju dan memberikan kontribusi besar bagi pembangunan bangsa ke depan,” ungkap Budi Waseso.

Dikatakan Budi Waseso, tantangan generasi muda di era sekarang semakin kompleks. Perubahan sosial, perkembangan teknologi digital, serta derasnya arus informasi membawa dampak besar terhadap cara berpikir, bertindak, dan berinteraksi. Untuk itu, gerakan pramuka harus hadir sebagai benteng moral dan pusat pendidikan karakter yang adaptif, inovatif, namun tetap berakar pada nilai-nilai Pancasila dan dasar dharma.

“Kwartir Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah yang kaya dengan budaya, pendidikan, dan kreativitas memiliki modal besar untuk mengembangkan pembinaan kepramukaan yang unggul dan menjadi percontohan. Melalui penguatan inovasi, pemanfaatan teknologi secara bijak, pengembangan kegiatan berbasis lingkungan, serta penanaman nilai-nilai budaya lokal yang selaras dengan karakter pramuka,” papar Budi Waseso.

Budi Waseso pun percaya, Kwarda DIY dapat menjadi pelopor gerakan pembinaan generasi gen z dan generasi alpha yang relevan dengan perkembangan zaman saat ini. Ia juga mengajak seluruh jajaran pramuka DIY untuk memperkuat pengabdian masyarakat, kegiatan pelestarian lingkungan, edukasi mitigasi bencana, dukungan terhadap sektor pendidikan, hingga pemberdayaan komunitas yang harus terus ditingkatkan.

“Dengan demikian kehadiran Pramuka semakin dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas sebagai agen perubahan sosial. Kuartir Nasional berkomitmen mendukung penuh langkah-langkah inovasi Kwarda DIY. Keberhasilan nasional gerakan pramuka hanyalah mungkin jika kwarda, kwarcab, dan kwartir ranting di seluruh Indonesia bergerak bersama secara solid, profesional, dan penuh semangat pengabdian. Karena itu mari perkuat komunikasi, menjaga koordinasi, dan melaksanakan Tri Satya dan Dasa Dharma secara konsisten sebagai pemegang pergerakan kita,” pungkas Budi Waseso.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *