Yogyakarta,REDAKSI17.COM – Pemda DIY kian serius dalam upaya menghapus keberadaan becak motor (bentor) di jalanan kota. Hal ini ditandai dengan diterimanya bantuan 50 unit becak listrik senilai hampir Rp1 miliar dari PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebagai sarana konversi bagi para pengayuh becak agar beralih ke armada yang legal dan ramah lingkungan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, secara simbolis menerima bantuan tersebut di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada Kamis (18/12). Tak sekadar seremonial, Sultan bersama Direktur Utama PT KAI, Bobby Rasyidin, bahkan menjajal langsung performa becak bertenaga baterai itu dengan berkeliling bersama di area halaman Kepatihan.
Sri Sultan menegaskan bahwa kehadiran becak listrik ini menjadi solusi atas padatnya trafik dan ketidakteraturan bentor di jalanan. Menurut Sri Sultan ini merupakan skema transisi yang tegas bagi para penerima manfaat.
“Bantuan becak listrik ini jelas membawa manfaat sebagai pengganti. Skemanya, bentor milik warga diserahkan pada kami dan kami musnahkan. Harapan saya, ini bisa terealisasi dengan baik untuk mengurangi populasi bentor dan beban di jalan yang makin padat,” ujar Sri Sultan.
Namun, Sultan memberikan catatan kritis mengenai keberlangsungan unit-unit tersebut. Ia tidak ingin bantuan ini terbuang sia-sia akibat ketiadaan ekosistem perawatan teknis.
“Jangan sampai begitu ada problem teknis, akhirnya mangkrak. Saya tidak mau itu. Harus ada kemudahan untuk bengkel atau tempat perbaikan, termasuk melibatkan lembaga pelatihan teknis yang berpengalaman memproduksi becak listrik ini agar bisa kita perbaiki selama masih memungkinkan,” tegas Sri Sultan
Selain sebagai alat transportasi harian, Sultan berharap kehadiran becak listrik ini mampu memberikan warna baru bagi sektor pariwisata DIY. Becak listrik dinilai lebih memberikan kenyamanan bagi wisatawan dan kemudahan bagi pengayuh becak tanpa menghilangkan karakteristik tradisional Yogyakarta.
“Semoga ini membantu dan bisa memberikan nuansa baru bagi wisata maupun sebagai penghubung transportasi di Jogja. Ada kemudahan di sana,” pungkasnya.
Hingga saat ini, Pemda DIY terus melakukan kajian dan pengembangan desain mandiri untuk becak listrik agar tetap memiliki ciri khas lokal namun tetap mengedepankan teknologi modern yang berkelanjutan.
“Saya terima kasih sekali atas bantuan ini. Bantuan becak listrik ini jelas membawa manfaat,” tutup Sri Sultan.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bobby Rasyidin, menjelaskan bahwa penyerahan 50 unit becak listrik senilai hampir Rp1 miliar ini merupakan wujud Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan terhadap masyarakat Yogyakarta. Ia menekankan bahwa armada ini adalah hasil rekayasa inovatif yang memadukan kearifan lokal dengan teknologi modern.
“Becak listrik ini adalah inovasi rekayasa yang lahir dari kendaraan tradisional. Kita menggerakkannya dengan tenaga baterai sehingga mampu menekan emisi karbon dan polusi di Yogyakarta secara signifikan,” ujar Bobby.
Bobby berharap, dengan nilai bantuan yang mencapai miliaran rupiah ini, Yogyakarta dapat menjadi pionir dalam menghadirkan wajah baru transportasi wisata yang lebih modern dan tertib. Langkah ini diharapkan mampu memberikan nuansa baru bagi sektor pariwisata sekaligus penghubung transportasi yang memanusiakan para penggunanya tanpa melanggar aturan lalu lintas yang berlaku. Program ini diharapkan menjadi standar baru transportasi berkelanjutan yang menyelaraskan antara kebutuhan ekonomi rakyat, kenyamanan wisatawan, dan kelestarian lingkungan.
Keunggulan armada baru ini turut diamini oleh Mamang, yang sudah menekuni profesinya selama 15 tahun. Setelah menjajal unit tersebut, ia mengaku terkejut dengan ringannya bobot becak listrik dibandingkan becak kayuh konvensional maupun bentor miliknya.
“Kalau dari pertama mencoba, jujur lebih enak ini. Rasanya lebih ringan bahkan daripada becak gowes biasa, praktis juga,” ujar Mamang.
Meski masih dalam tahap pengenalan pertama, Mamang mengapresiasi fitur-fitur modern yang disematkan, seperti lampu sein dan indikator daya baterai. “Zamannya sekarang sudah semakin modern, jadi memang sudah saatnya beralih,” ujarnya.
Humas Pemda DIY





