Umbulharjo,REDAKSI17.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar Perayaan Natal 2025 dengan penuh suka cita di Grha Pandawa, Balai Kota Yogyakarta, Kamis (18/12). Perayaan Natal tahun ini mengusung tema “Allah Hadir untuk Menyelamatkan Keluarga”, selaras dengan tema Natal yang ditetapkan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) dan Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI).

Tema yang diambil dari Kitab Injil Matius Pasal 1 ayat 21–24 tersebut mengajak umat Kristiani untuk kembali merenungkan kelahiran Yesus Kristus sekaligus menghayati makna kehadiran-Nya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam keluarga.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Panitia Perayaan Natal Pemkot Yogyakarta 2025, Wirawan Hario Yudo. Pihaknya juga menyampaikan bahwa perayaan Natal kali ini menjadi wujud nyata kebersamaan dan toleransi di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Seluruh rangkaian kegiatan terlaksana berkat kolaborasi lintas iman, lintas perangkat daerah, serta dukungan berbagai pihak.

“Dalam pelaksanaan panitia Natal kali ini, saudara-saudara kita dari umat Katolik, Kristiani, dan umat Muslim bersatu padu untuk menyukseskan perhelatan Natal ini. Ini menjadi mozaik yang luar biasa di Pemerintah Kota Yogyakarta,” ujarnya.

Perayaan natal 2025 di Pemkot Yogya

Perayaan Natal Pemkot Yogyakarta tahun ini juga menarik perhatian dengan kehadiran pohon Natal yang unik, terbuat dari alat-alat kebersihan dan dihiasi buah-buahan lokal. Wirawan menjelaskan bahwa konsep tersebut merupakan bagian dari komitmen mendukung program kebersihan Kota Yogyakarta sekaligus pemberdayaan produk lokal.

“Pohon Natal ini memang kami buat unik, dari alat-alat kebersihan. Ini bagian dari komitmen kami untuk mendukung program kebersihan di Kota Yogyakarta. Selain itu, kami menggunakan buah lokal dari Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai bentuk dukungan terhadap produk daerah,” jelasnya Wirawan.

Hasil persembahan Natal dimanfaatkan untuk kegiatan sosial. Sebagian persembahan digunakan untuk mendukung pengadaan sarana kebersihan serta disalurkan untuk membantu korban bencana di Sumatera. Selain itu juga menyalurkan bingkisan Natal kepada petugas kebersihan jalan dan incinerator sampah milik Pemkot Yogyakarta yang beragama Kristiani dan Katolik.

“Harapannya, setelah Natal ini, kita bisa membentuk keluarga yang bahagia dan sejahtera, serta selalu mengedepankan Tuhan dalam setiap problematika kehidupan,” pungkas Wirawan.

Penyerahan bingkisan kepada petugas kebersihan jalanan dan insenerator

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan menyampaikan apresiasi kepada panitia dan para ASN yang telah mengemas perayaan Natal dengan baik, khidmat, sekaligus menarik.

“Saya mengapresiasi panitia perayaan Natal dan Tahun Baru. Acara hari ini dikemas cukup luar biasa, diawali doa, dilanjutkan hiburan, dan penuh sukacita. Ini menunjukkan bahwa masyarakat kita semakin saling menghargai dan mengedepankan semangat gotong royong,” ujarnya.

Wawan menegaskan bahwa Kota Yogyakarta merupakan kota budaya, kota pendidikan, sekaligus kota toleransi. Ia memastikan bahwa seluruh umat beragama dapat menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman di Kota Yogyakarta.

“Jogja harus hadir, Jogja harus aman, Jogja harus tenang. Biarkan bapak ibu semua beribadah dengan tenang. Yogyakarta adalah miniatur Indonesia, di mana semua umat beragama harus saling menghormati dan merasa aman di kota yang kita cintai ini,” katanya.

Perayaan natal dirayakan penuh suka cita

Sejalan dengan tema Natal yang menekankan keluarga dan pendidikan, Wawan juga mengingatkan pentingnya budi pekerti di tengah pesatnya perkembangan teknologi. Ia menilai nilai etika, kesopanan, dan penghormatan kepada orang tua harus terus ditanamkan, khususnya kepada generasi muda.

“Kalau Jogja, ya harus ada budi pekerti. Kita tata kembali Jogja yang se-Jogja-Jogja-nya, dengan budaya sopan santun, saling menghormati, dan saling mengisi. Tagline ‘Segoro Amarto’ semangat gotong royong ini harus menjadi semangat kita bersama,” tegasnya.

Wawan Harmawan juga memberikan apresiasi terhadap konsep pohon natal atau gunungan yang terdiri dari alat kebersihan dan buah-buahan lokal. Menurutnya ini menggambarkan dukungan terhadap program Mas JOS yang terus digencarkan.

“Masalah sampah ini menjadi perhatian dan keprihatinan kita bersama. Pemerintah sudah berupaya, kami mohon bantuan masyarakat untuk memilah sampah dari hulu, memisahkan organik dan anorganik,” jelasnya.