Mantrijeron,REDAKSI17.COM-Upaya percepatan penurunan stunting di Kota Yogyakarta terus menunjukkan hasil yang positif. Kolaborasi antara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan berbagai pihak semakin apik dan berkelanjutan, salah satunya ditunjukkan melalui keterlibatan para Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Korps Jogja–Solo yang turut berkontribusi langsung di tengah masyarakat.

Para taruna Akpol ini menggelar kegiatan sosial berupa pemberian makanan bergizi kepada keluarga berisiko stunting (KBS) dan anak yatim di Kelurahan Mantrijeron. Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor Kelurahan Mantrijeron pada Jumat pagi (26/12/2025).

Salah satu Taruna Akpol, Yohanes Izzy, mengatakan bantuan yang disalurkan berupa paket bahan pangan bergizi yang terdiri dari beras lima kilogram, telur ayam, dan daging ayam.

Selain pemberian bantuan makanan, kegiatan ini juga dirangkai dengan layanan imunisasi gratis bagi ibu-ibu hamil sebagai langkah preventif dalam menjaga kesehatan ibu dan calon bayi, sekaligus mendukung upaya pencegahan stunting sejak dini.

Penyerahan bantuan dari Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Korps Jogja–Solo kepada anak yatim di Kelurahan Mantrijeron. 

Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah amanah langsung dari Akademi Kepolisian sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Menurutnya, taruna Akpol tidak hanya dituntut untuk unggul secara akademik dan kedisiplinan, tetapi juga memiliki kepedulian sosial yang tinggi terhadap permasalahan di tengah masyarakat.

“Ini adalah amanah dari Akademi Kepolisian dalam rangka membantu masyarakat, terutama untuk meningkatkan gizi anak-anak dan keluarga. Kegiatan ini juga menjadi komitmen kami dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kota Yogyakarta, khususnya di Kelurahan Mantrijeron,” ujar Yohanes Izzy.

Ia berharap bantuan yang diberikan dapat memberikan manfaat nyata bagi keluarga penerima, sekaligus menjadi pemantik semangat bagi berbagai pihak lainnya untuk terus berkolaborasi dalam menekan angka stunting.

Menurutnya, stunting bukan hanya persoalan kesehatan, tetapi juga menyangkut masa depan generasi penerus bangsa.

“Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi keluarga penerima dan mampu berkontribusi dalam mengurangi jumlah stunting di Kota Yogyakarta,” imbuhnya.

Sementara itu, Lurah Mantrijeron, Agung Nugroho, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kepedulian para taruna Akpol Korps Jogja–Solo. Ia menilai bantuan tersebut sangat membantu, khususnya bagi anak yatim dan keluarga yang berisiko stunting di wilayahnya.

“Bantuan ini sungguh sangat bermanfaat bagi anak yatim dan keluarga yang berisiko stunting. Kami sangat mengapresiasi kepedulian para taruna Akpol yang telah hadir langsung dan berbagi dengan warga Mantrijeron,” kata Agung.

Ia juga memaparkan kondisi stunting di Kelurahan Mantrijeron. Saat ini, terdapat 56 keluarga yang masuk dalam kategori keluarga berisiko stunting, sementara jumlah anak yang sudah teridentifikasi mengalami stunting mencapai 21 orang. Data tersebut menjadi perhatian serius pemerintah kelurahan bersama Pemerintah Kota Yogyakarta.

Menurutnya, penanganan stunting tidak bisa dilakukan secara parsial dan membutuhkan kolaborasi dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, institusi pendidikan, tenaga kesehatan, hingga elemen masyarakat lainnya.

Ia menegaskan bahwa sinergi seperti yang dilakukan oleh taruna Akpol ini sangat dibutuhkan untuk mempercepat penurunan angka stunting.

“Ini perlu kolaborasi dari berbagai pihak tentang bagaimana melakukan percepatan penurunan stunting. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut dan menjadi contoh bagi pihak lain untuk bersama-sama peduli terhadap masa depan anak-anak kita,” pungkasnya.

Dengan semakin kuatnya kolaborasi lintas sektor, pihaknya optimistis target penurunan stunting dapat tercapai.

Penyerahan bantuan dari Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) Korps Jogja–Solo kepada keluarga berisiko stunting (KBS) dan anak yatim di Kelurahan Mantrijeron. 

Salah satu penerima bantuan, Indaryanti, warga RT 37 RW 10 Kelurahan Mantrijeron, mengaku sangat bersyukur dan terbantu dengan adanya kegiatan tersebut. Menurutnya, bantuan bahan pangan bergizi yang diberikan sangat berarti bagi keluarganya, terutama untuk mencukupi kebutuhan gizi anak-anak.

“Kami sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Bantuan beras, telur, dan daging ayam ini sangat membantu kami untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Semoga kegiatan seperti ini bisa terus berlanjut karena benar-benar dirasakan manfaatnya oleh warga,” ujarnya.

Ia juga berharap perhatian terhadap keluarga berisiko stunting di wilayah Mantrijeron terus meningkat, sehingga anak-anak dapat tumbuh sehat dan terhindar dari stunting.