Home / Nasional / PLTS Terapung Cirata Cuma Makan Lahan Waduk 4%

PLTS Terapung Cirata Cuma Makan Lahan Waduk 4%

PLTS Terapung Cirata Cuma Makan Lahan Waduk 4%

Jakarta,REDAKSI17.COM – Kementerian Energi serta Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata berkapasitas 192 Mega Watt peak (MWp) baru memakai sebesar 4% permukaan Waduk Cirata.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut PLTS Terapung Cirata yang dimaksud digadang sebagai PLTS Terapung terbesar dalam Asia Tenggara (ASEAN) lalu terbesar nomor tiga dunia ini “cuma memakan” lahan waduk seluas 200 hektare.

“Ini kan surface utilization untuk energi sudah jalan. Yang di area area situ (PLTS Terapung Cirata) belaka baru dipakai 200 hektar, itu kira-kira 4% dari surface,” jelasnya saat ditemui pada Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Dia menyebutkan, total permukaan yang digunakan dimaksud sanggup dimanfaatkan dari waduk yang disebut adalah 20%. Arifin mengatakan, nantinya pihaknya akan menggalakkan pemanfaatan waduk yang digunakan disebut untuk PLTS terapung hingga mencapai lima kali lipat dari kapasitas terpasang saat ini 192 MWp.

“Jadi kalau 20%, mampu jadi 5 kali lagi. Itu nanti kita dorong supaya mampu jadi jalan. Kalau sudah jalan, sekalian konsentrasikan di dalam area situ,” tambahnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLTS Terapung Cirata mampu untuk melistriki sebanyak 50 ribu rumah tangga. PLTS hal itu saat ini miliki kapasitas 192 Mega Watt Peak (MWp) yang mana digunakan mana tenaga kerja juga UMKM lokal pun terlibat menjadi bagian dari penyelenggaraan proyek ini.

“PLTS Apung Cirata sebesar 192 mw mampu melistriki 50 ribu rumah tangga dengan energi bersih. Ini adalah arahan presiden RI serta dilaksanakan Menteri ESDM,” jelas Darmawan dalam sela acara peresmian PLTS Apung Cirata, Purwakarta, Kamis (9/11/2023).

Darmawan menyebutkan proyek kerja identik antara PLN melalui PLN Nusantara Power (51%) juga perusahaan jika Uni Emirat Arab (UEA) yakni Masdar (49%).

“Maka ini adalah kerja mirip internasional dalam rangka berkontribusi mengurangi emisi gas rumah kaca kemudian mengurangi perubahan iklim,” tambahnya.

Selain itu, dia mengatakan bahwa produksi listrik sebesar 192 MWp yang digunakan akan disalurkan ke gardu milik PLN yang dimaksud yang sanggup masuk ke dalam transmisi listrik Jawa-Bali.

“Kemudian kami sambungkan di dalam area gardu induk kami yang tersebut mana kami naikkan jadi 150 ribu volt atau KV juga masuk ke transmisi Jawa-Bali. Artinya ini dikonsumsi rumah tangga maupun industri,” tandasnya.

PLTS ini miliki luas 200 hektare, yang tersebut digunakan dibangun dalam atas Waduk Cirata yang tersebut digunakan berlokasi di area dalam tiga Kabupaten Jawa Barat, yakni Purwakarta, Cianjur, juga Bandung Barat. Pembangunan proyek ini sudah berjalan sejak 2021.

PLTS yang digunakan akan memberikan kontribusi terhadap target netral emisi karbon atau Net Zero Emissions (NZE) sebesar 245 Giga Watt hour (GWh) per tahun serta menekan emisi karbon 214.000 ton CO2 per tahun.

Harga listrik dari PLTS Terapung Cirata ini sebesar 5,8 sen US$ per kilo Watt hour (kWh). Dalam pembangunannya, melibatkan komunitas lokal sebanyak kurang lebih banyak besar 1.400 pekerja dari komunitas lokal sekitar proyek lalu UMKM.


Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *