Pada awal pembangunannya, Gelora Bung Tomo menjadi bagian dari proyek pengerjaan yang mana bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur olahraga sepak bola dalam wilayah Surabaya lalu Jawa Timur. Dengan biaya pembangunan sekitar Rp 500 miliar, stadion ini mampu menjadi salah satu stadion terbesar pada wilayah tersebut.
Stadion GBT enawarkan kapasitas sebanyak 55.000 penonton. Penting untuk diingat, bahwa sejarah Stadion Gelora Bung Tomo tidaklah mampu dipisahkan dari pemakaian nama pahlawan nasional, yaitu Bung Tomo.
Gelora Bung Tomo dibangun sebagai bentuk penghormatan rakyat Indonesia kepada salah satu tokoh pejuang jika Surabaya yaitu Bung Tomo. Sosoknya dikenal gigih kemudian berani selama masa perjuangan melawan penjajahan.
Berkat perjuangannya, ia dinobatkan sebagai pahlawan Nasional.
Bersarkan sejarah, pada tanggal 10 November 1945 terjadi pertempuran heroik di area Surabaya, juga Bung Tomo lah memainkan peran sebagai motivator, dalam memotivasi warga Surabaya untuk berani melawan pasukan Sekutu atau Inggris. Berkat motivasinya, rakyat Surabaya tak gentar dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
GBT sendiri adalah hasil dari perombakan secara besar-besaran dari stadion sebelumnya, yang bernama Gelora 10 November. Stadion yang mana dibangun sebelumnya menjadi saksi kunci pertempuran hebat serta semangat juang rakyat Surabaya.
Kemudian, demi meningkatkan standar juga juga kapasitas, Gelora 10 November direnovasi lalu pada tahun 2010 berganti nama menjadi Stadion Gelora Bung Tomo. Proses renovasi ini tak hanya saja sekedar perubahan fisik saja, melainkan juga mewakili semangat juang, kebangkitan kemudian modernisasi bagi olahraga di area Surabaya.
Meskipun kapasitasnya berkurang menjadi sebanyak 46.806 penonton. Setelah dilakukannya pemutaran ulang, GBT tetap memegang peran yang mana penting sebagai pusat olahraga serta hiburan pada wilayah Jawa Timur. GBT tak belaka menjadi tempat untum pertandingan sepak bola di dalam tingkat nasional lalu internasional, namun juga mwnjadi sentuhan yang digunakan modern kemudian nyaman bagi para penontonnya.
Terdapat prasarana yang mana mumpuni seperti Stadion Indoor kemudian juga lintasan drag race. Hal ini menunjukkan bahwa GBT memenuhi komitmen untuk menjadikannya kompleks sebagai pusat kegiatan olahraga yang tersebut begitu beragam.
Sebagai tuan rumah untuk berbagi kegiatan olahraga, Gelora Bung Tomo juga menjadi saksi bisu dari upaya Pemerintah Kota Surabaya untuk memperkenalkan semangat berolahraga serta kebersihan dalam lingkungan sekitar. Bahkan GBT juga pernah digunakan sebagai persiapan untuk Kualifikasi Piala Asia U-20 tahun 2023. Kegiatan itu kemudian menjadi salah satu momen dalam mana GBT kembali menjadi pusat perhatian penduduk internasional.
Lewat berbagai renovasi serta perubahan yang signifikan, Gelora Bung Tomo menjadi simbol kesejahteraan serta semangat kebangkitan nasional dalam Surabaya. Keberadaannya pada masa kini sangatlah berarti bagi kemajuan bangsa Indonesia.
Itulah tadi ulasan tentang sejarah Stadion Gelora Bung Tomo yang digunakan sebagai lokasi acara Pembukaan Piala Dunia U-17. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari