Ratu Kalinyamat adalah pemimpin sekaligus pejuang dengan syarat Jepara. Eksitensinya dalam memperjuangkan kedaulatan Indonesia melalui maritim tak dapat dianggap remeh.
Sosoknya sangat dihormati dalam Tanah kelahirannya, Jepara, bersamaan dengan dua tokoh pejuang lainnya, yaitu RA Kartini juga Ratu Shima.
Jejak Sejarah Ratu Kalinyamat
Ratu Kalinayamat adalah putri dari Raja Demak, Sultan Trenggana. Nama aslinya adalah Ratna Kencana. Ia dikenal sebagai sosok yang digunakan tangguh juga salah satu tokoh maritim pada Indonesia.
Ratu Kalinyamat menikah dengan pria jika luar Jawa yang dimaksud kemudian mendapat gelar Pangeran Hadiri.
Pasangan ini memimpin Jepara hingga pada suatu hari Pangeran Hadiri dibunuh oleh utusan Arya Penangsang.
Ratu Kalinyamat kemudian melanjutkan memerintah Jepara sebagai bupati individu diri dan juga berhasil menjadikan Jepara sebagai wilayah yang dimaksud kuat dari segi kemaritiman.
Peran Ratu Kalinyamat dalam melawan penjajah tak perlu diragukan lagi. Wanita tangguh ini berulang kali maju ke medan perang untuk mengusir Portugis.
Sejarah menyebut Ratu Kalinyamat pernah melawan Portugis di dalam Malaka kemudian Maluku sebanyak empat kali, yaitu:
- Tahun 1551 Ratu Kalinyamat bersama Johor menyerang Portugis dengan mengirim pasukan ke Malaka.
- Tahun 1564-1565 Ratu Kalinyamat mengirim bala bantuan ke Hitu untuk menyelamatkan pasukannya.
- Tahun 1568 Ratu Kalinyamat mengutus pasukan untuk bertempur di area Malaka.
- Tahun 1568 adalah kali terakhir Ratu Kalinyamat mengirim pasukan ke Malaka untuk berperang melawan Portugis.
Aksi heroiknya melawan penjajahan sangat menginspirasi sehingga sekarang jasanya sangat pantas diapresiasi dengan mendapat gelar Pahlawan Nasional.
Selain itu, masih ada satu jasa lain yang dimaksud masih bisa saja dikenang dari sosok Ratu Kalinyamat. Beliau adalah salah satu tokoh yang mana berperan penting dalam mengenalkan seni ukir khas Jepara.
Ketika Pangeran Hadiri masih memerintah Jepara, sang ayah angkat yang dimaksud bernama Tjie Hwio Gwan mendapat kesempatan jadi patih dengan gelar Sungging Badar Duwung.
Beliau juga yang kemudian mengajarkan seni ukir pada warganya hingga sampai saat ini Jepara sangat mahsyur akan seni ukir yang mana terkenal bahkan hingga luar negeri.
Ratu Kalinyamat juga mendirikan masjid Mantingan pada 1559 serta jejak sejarah seni ukirnya masih sanggup dilihat pada makam Ratu Kalinyamat di tempat Masjid Mantingan.
Demikian jejak sejarah Ratu Kalinyamat, Pahlawan Nasional yang tersebut baru semata diresmikan oleh Presiden Jokowi. Semoga tulisan ini bermanfaat.
Kontributor : Rima Suliastini