Home / Ekobis / Ada Kampanye, Pemilu Hingga Ramadhan, Kok Ekonomi RI Diramal Lesu?

Ada Kampanye, Pemilu Hingga Ramadhan, Kok Ekonomi RI Diramal Lesu?

Ada Kampanye, pemilihan umum Hingga Ramadhan, Kok Ekonomi RI Diramal Lesu?

Jakarta,REDAKSI17.COM – Pertumbuhan dunia usaha Indonesia pada kuartal I-2024 diperkirakan belaka belaka akan naik tipis meskipun ada momen Ramadan, kampanye, hingga pemilihan umum (pemilu).

Konsumsi rumah tangga diperkirakan masih menopang laju kegiatan perekonomian Januari-Maret 2024 meskipun melandai. Belanja pemerintah juga diproyeksi akan mendongkrak kegiatan dunia usaha kuartal I-2024 sejalan dengan lonjakan belanja bantuan sosial juga belanja pegawai. Sebaliknya, penyertaan modal juga ekspor akan menekan pertumbuhan.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data pertumbuhan kegiatan kegiatan ekonomi kuartal I-2024 pada Senin (6/5/2024).

Konsensus pasar yang tersebut dimaksud dihimpun CNBC Indonesia dari 12 institusi juga memperkirakan pertumbuhan dunia usaha mencapai 5,09% (year on year/yoy) kemudian terkontraksi 0,86% dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter to quarter/qtq) pada kuartal I-2024.

Sebagai catatan, kegiatan dunia usaha Indonesia tumbuh 5,04 (yoy) juga 0,45% (qtq) pada kuartal IV-2023. Pada kuartal I-2023, dunia usaha Indonesia juga tumbuh 5,04% (yoy).

Hasil polling lebih besar besar rendah dengan proyeksi pemerintah. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, bulan lalu, memperkirakan pertumbuhan kegiatan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 akan berada dalam 5,17%.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memperkirakan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tumbuh lebih besar banyak tinggi dibandingkan kuartal IV-2023.

Jika polling sejalan dengan hasil pengumuman BPS maka pertumbuhan kuartal I tahun ini akan menjadi yang mana hal tersebut tertinggi dalam empat kuartal terakhir.

Namun, jika dibandingkan dengan periode pada tempat mana terdapat Ramadhan ataupun pemilihan umum maka pertumbuhan kuartal I-2024 terbilang sangat rendah.

Sebagai catatan, awal Ramadhan 2024 jatuh pada 12 Maret 2024 sementara pemilihan umum legislatif serta juga presiden berlangsung pada 14 Februari 2024.

Periode kampanye sendiri berlangsung sejak 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.

Pada periode Ramadhan 2022 kemudian 2023 (April-Mei), kegiatan ekonomi tumbuh 5,46% pada kuartal II-2022 serta 5,17% pada kuartal II-2023.

Secara historis, PDB akan melesat selama Ramadhan dan juga juga pilpres akibat adanya lonjakan konsumsi barang serta jasa. Konsumsi rumah tangga menyumbang 56% terhadap PDB Indonesia sehingga pergerakan konsumsi rakyat sangat mempengaruhi laju ekonomi.

Hingar bingar pilpres kemudian kampanye juga semula diharapkan sanggup membawa konsumsi terbang tinggi.

Namun, tingginya inflasi, terutama akibat kenaikan tarif beras, disinyalir menjadi salah satu alasan mengapa konsumsi masyarakat tak sekencang biasanya.

Data BPS menunjukkan inflasi pada periode Januari-Maret 2024 tercatat 0,93%. Inflasi pada periode hal itu adalah yang dimaksud tertinggi sejak Januari-Maret 2018.

Inflasi nilai bergejolak yang tersebut dimaksud didominasi materi pangan bahkan menembus 3,7%. Harga beras bahkan terus mencetak rekor hingga kuartal I-2024 serta juga sempat menembus Rp 16.400 yang dimaksud belum pernah terjadi sebelumnya.

Beras adalah makanan utama jutaan penduduk Indonesia lalu menjadi salah satu porsi terbesar pengeluaran warga RI. Lonjakan nilai tukar beras tentu belaka akan memproduksi daya beli tertekan.

Data transaksi jual beli mobil lalu motor menunjukkan adanya perbedaan pola konsumsi yang tersebut mana berbeda. Penjualan mobil yang tersebut hal tersebut didominasi kalangan menengah ke atas turun sementara perdagangan motor yang dimaksud kebanyakan datang dari kelas menengah ke bawah naik pada Januari-Maret 2024.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan volume wholesales mobil pada pasar dalam negeri pada Januari-Maret 2024 sebanyak 215.069 unit.Jumlah yang tersebut disebut anjlok 16,83% dibandingkan periode yang dimaksud dimaksud sejenis tahun lalu.

Sementara itu, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menunjukkan perdagangan sepeda motor pada Januari-Maret 2024 mencapai 1,74 jt unit atau melesat 14,4%.

Kendati ada tekanan pada beberapa sektor, konsumsi rumah tangga diprediksi masih menjadi tulang punggung perekonomian kuartal I-2024.

Kepala ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan pertumbuhan dunia usaha kuartal I-2024 masih akan ditopang oleh konsumsi rumah tangga. Adanya Tunjangan Hari Raya (THR) pada akhir Maret juga menjadi pemicu konsumsi.

Masih tingginya belanja masyarakat tercermin dari Mandiri Spending Index (MSI). Data MSI menunjukkan value belanja warga mencapai 206,7 pada Januari Maret 2024, lebih tinggi besar tinggi dibandingkan 199,1 pada kuartal IV-2023.

Secara umum, belanja sepanjang Ramadan hingga libur Idul Fitri meningkat 14,9% jika dibandingkan periode sebelum Ramadan, tambahan tinggi melebihi periode yang dimaksud hal itu sebanding pada tempat 2023 (13,2%)

Ekspor Terkontraksi, Belanja Pemerintah Melesat

Ekspor pada Januari-Maret 2023 juga tidaklah ada sekencang pada periode yang dimaksud dimaksud sebanding tahun lalu.  Nilai ekspor Indonesia Januari-Maret 2024 tercatat US$ 62,20 miliar atau terkontraksi 7,25% dibandingkan periode yang mana serupa tahun lalu. Padahal pada kuartal I-2023 masih naik 1,6% sementara pada kuartal I-2022 melonjak 32,3%.

Impor tercatat US$ 54,89 miliar pada Januari-Maret 2024 atau naik tipis 0,1%.

Sementara itu, belanja pemerintah tumbuh 18% pada Januari-Maret 2024 menembus Rp 611,9 triliun. Lonjakan belanja salah satunya dikarenakan kenaikan belanja sosial kemudian juga keperluan pemilu.

Kementerian Keuangan mencatat belanja sosial mencapai Rp 43,3 triliun atau naik 20,7%.
Belanja barang tercatat Rp 80,6 triliun atau melesat 38,9%. Belanja pilpres menembus Rp 26 triliun sementara belanja pegawai melesat 42,8% menjadi Rp 70,7 triliun.

Kenaikan bansos disebabkan oleh peningkatan penyaluran anggaran untuk mitigasi dampak El Nino sementara belanja pegawai untuk pembayaran gaji ke-14 PNS terdiri dari THR.

CNBC INDONESIA RESEARCH

 

Tag:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *