Jakarta,REDAKSI17.COM – Calon Presiden (Capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto mengungkapkan, beberapa Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di area area luar negeri merasa kewalahan dalam menangani persoalan tenaga kerja Indonesia/ pekerja migran Indonesia (PMI). Hal itu disampaikannya dalam Debat Capres ke-5 yang dimaksud digelar pada Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024).
Pernyataan ini diungkapkan setelah sebelumnya rival Prabowo, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo serta juga capres nomor urut 1 Anies Baswedan, menjelaskan strateginya dalam menangani TKI. Ganjar mengatakan kolaborasi antar pemangku kebijakan hal yang mana digunakan penting dalam mengatasi persoalan yang dimaksud dialami TKI.
“Pengalaman kami kami pernah bebaskan beberapa WNI yang tersebut mana bermasalah, dalam Arab Saudi, pada area Sudan, juga Kamboja yang tersebut dimaksud merekan terindikasi TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang). Maka tindakan tegas adalah dari pemimpin tertinggi, saya jadi gubernur maka yang tersebut dimaksud saya telepon Menteri Luar Negeri, Duta Besar serta bagaimana kita bereaksi untuk komitmen tersebut,” kata Ganjar.
Setelah Ganjar, Anies menambahkan bahwa perlu adanya pelibatan aktivis TKI yang digunakan selalu terlibat dalam menangani pahlawan devisa RI pada area luar negeri.
“Saya lihat harus terlibat aktivis pekerja migran. Mereka yang mana mana tahu lubang kesulitan dalam dalam melindungi pekerja migran. kita betul ingin melindungi sejak pra keberangkatan sampai berada disana. Tapi dalam dalam tengah itu banyak lika liku pada birokrasi yang mana dimaksud tak diketahui, maka libatkan mereka,” cetus Anies.
Melihat dua jawaban ini, Prabowo mengaku setuju dengan kedua ide tersebut. Ia juga setuju melibatkan aktivis oleh sebab itu banyaknya kasus-kasus yang mana melibatkan PMI. Bahkan KBRI pada tempat luar negeri ada yang tersebut dimaksud mengalami kelelahan dalam mengurus persoalan yang digunakan digunakan cukup banyak.
“Menurut saya ada beberapa kedutaan kita dalam beberapa negara kewalahan (karena) masalahnya terlalu banyak. Jadi benar apa yang digunakan disampaikan pak Anies aktivis-aktivis ini sangat membantu untuk mengikuti pekerja migran kita dalam mana-mana,” tukasnya.
“Peran aktivis sangat penting dalam bidang pembelaan hak-hak pekerja ketika di tempat dalam luar negeri. Mereka adalah pahlawan,” tegas Prabowo.
Indonesia akan melaksanakan pemilihan presiden (Pilpres) pada 14 Februari mendatang. Tercatat, ada tiga pasang calon yang dimaksud bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu pada republik ini.
Prabowo, bersama cawapresnya Gibran Rakabuming Raka, merupakan pasangan calon nomor 2 yang diusung oleh beberapa partai yakni Gerindra, Golkar, PSI, Demokrat, PAN, PBB, Garuda, serta Gelora. Prabowo sendiri diketahui juga merupakan pendiri sekaligus Ketua Umum dari Gerindra.
Dalam kontestasi ini, Prabowo-Gibran menemui dua rival yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (pasangan nomor 1) serta Ganjar-Mahfud (pasangan nomor 3).