Jakarta,REDAKSI17.COM – Pemecatan tak terduga Sam Altman dari kursi CEO OpenAI masih meninggalkan banyak cerita. Salah satunya alasan pemecatan itu yang dimaksud yang dilaporkan lantaran adanya peringatan kehadiran robot canggih AI yang mana mengancam umat manusia.
AI canggih itu bernama Q* yang tersebut itu dibaca Q-star. Kabarnya sanggup menjadi terobosan pencarian perusahaan pada Artificial General Intelligence (AGI).
Q-star disebut mempunyai kemampuan yang kemungkinan dapat sekadar tambahan pintar dibandingkan AI Generatif yang digunakan berada pada belakang ChatGPT. Bahkan bisa jadi jadi melampaui manusia.
Teknologi itu didefinisikan OpenAI sebagai sistem otonom yang hal tersebut bisa jadi sekadar melampaui manusia untuk sebagian besar tugas bernilai ekonomi, dikutip dari Reuters, Selasa (28/11/2023).
|
|
Q-star mempunyai sumber daya yang mana dimaksud besar. Menurut seseorang sumber, teknologi itu akan mampu memecahkan hambatan matematika tertentu.
Para peneliti sudah pernah lama melakukan pengujian pada Q-star. Meski cuma mengerjakan kesulitan matematika pada tingkat sekolah dasar, keberhasilannya memproduksi merekan optimistis pada kesuksesan model baru itu.
Reuters mencatat kemampuan AGI berjauhan melampaui dari yang tersebut yang dibayangkan. Teknologi dikatakan dapat melakukan generalisasi, belajar, juga bahkan memahami sesuatu dibandingkan kalkulator
Ancaman Q-star ini dituliskan sebagian staf peneliti pada sebuah surat kepada direksi OpenAI. Isinya adalah peringatan persoalan keberadaan kecerdasan buatan yang tersebut mana kuat tersebut.
Menurut sumber, yang hal itu dikutip Reuters, surat peneliti itu jadi salah satu faktor dari daftar panjang keluhan dewan pada Altman yang digunakan hal tersebut berujung pemecatan.
Altman juga diketahui punya ambisi besar untuk mengembangkan ChatGPT serta untuk mendekati AGI. Dia ingin chatbot itu jadi salah satu aplikasi dengan pertumbuhan lebih banyak lanjut cepat dalam sejarah serta juga dapat menarik investasi.
