Home / Politik / Ade Armando Caleg PSI Tidak Paham Sejarah DIY

Ade Armando Caleg PSI Tidak Paham Sejarah DIY

Caleg PSI, Ade Armando Dinilai Ngawur dan Tak Paham Sejarah Panjang Keistimewaan DIY

Yogyakarta,REDAKSI17.COM – Media sosial dalam dua hari ini dihebohkan dengan pernyataan salah satu pegiat media sosial terkait pernyataannya dalam merespon demo mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Gadjah Mada (UGM) dan BEM UNIVERSITAS INDONESIA (UI) di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

Ade Armando (AA) yang merupakan Caleg DPR RI Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melontarkan pernyataan yang dinilai melukai masyarakat DIY.

AA dinilai tak paham sejarah panjang Keistimewaan DIY dan Tata Pemerintahan DIY yang telah sesuai dengan ihwal yang diperintahkan konstitusi.

Seperti diketahui AA dalam videonya mengkomentari aksi demo mahasiswa dengan menyatakan bahwa seharusnya mahasiswa melawan sistem dinasti di Yogyakarta yang gubernurnya menjabat tidak melalui pemilihan umum tapi karena faktor keturunan.

Akibat pernyataan tersebut, sekelompok masyarakat Yogyakarta melakukan aksi demo di Kantor DPW PSI DIY hari ini, Senin (04/11/2023).

Sementara itu Pengamat Kebijakan Publik Universitas Widya Mataram, Fuad turut mengomentari pernyataan AA terkait politik dinasti di DIY.

Kepada LimaSisiNews Fuad mengatakan, Ia menilai pernyataan AA menjelaskan bahwa yang bersangkutan tak paham sejarah panjang Keistimewaan DIY.

“Bung AA inikan seorang akademisi di kampus ternama, seharusnya setiap pernyataan yang dikeluarkan dipikir dan dipahami terlebih dulu, sehingga tidak memicu kegaduhan dan mengganggu ketenangan masyarakat,” ungkapnya, Senin (04/11/2024).

“Sebaiknya, bung AA belajar dengan benar untuk memahami Keistimewaan DIY, sebelum membuat pernyataan,” lanjut Fuad yang juga Komisioner Lembaga Ombudsman DIY ini.

Menurutnya, apalagi saat ini sedang dalam bulan-bulan politik, komentar apapun berpotensi memicu reaksi publik dan pemberitaan media sosial.

“Kita paham, yang bersangkutan ini juga politisi dan akan bertarung pada Pemilu 2024 nanti sebagai Caleg DPR RI dari PSI, namun bung AA harusnya dapat menahan syahwat politiknya untuk tidak mengkomentari hal-hal yang di luar pengetahuannya. Ngono yah ngono, neng ojo ngonolah, apa-apa tidak semua harus dikaitkan dengan politik demi menaikan popularitas dan elektabilitas partai, tegas Fuad,” tandas Fuad.

Lebih lanjut Fuad menegaskan AA seharusnya lebih fokus kepada substansi dari aksi demo mahasiswa saja bukan justru mengkaitkan dengan dinasti DIY.

“Demo mahasiswa di Jogja kok bisanya dikaitkan dengan dinasti DIY, fokus komentari saja substansi aksi mahasiswa tersebut,” tegasnya.

Fuad kembali menambahkan, Yogyakarta itu warganya sangat unik dan rasional dalam merespon sesuatu. Apa yang terjadi hari ini (aksi demonstrasi), merupakan wujud nyata, betapa masyarakat Yogyakarta sangat mencintai kotanya dan begitu egaliter merespon saat ada hal-hal yang dinilai merusak atau mengganggu tatanan kehidupan sosial.

“Dan percayalah, masyarakat Yogyakarta paham bagaimana cara menghukum pihak-pihak yang dinilai menimbulkan citra negatif, kerugian dan kegaduhan tersebut, saya kira Ade Armando dan partainya akan menerima konsekuensi,” tutup Fuad pengajar FH UWM ini.(Arifin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *