Home / Daerah / Agenda Budaya Jogja Manggatra 2025 Tanam Pilar Peradaban

Agenda Budaya Jogja Manggatra 2025 Tanam Pilar Peradaban

Sleman (11/12/2024) REDAKSI17.COM — Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY meluncurkan Agenda Budaya Jogja Manggatra 2025 bertemakan “Nandur Pakarti” di Balai Budaya Tamanmartani Kalasan, Sleman, Selasa (10/12) malam. Tema ini mengajak semuanya menanamkan nilai-nilai luhur budaya sebagai investasi berharga dalam membangun peradaban dan kesejahteraan masyarakat DIY.

Sebagai langkah strategis menuju visi kebudayaan berkelanjutan, Dinas Kebudayaan DIY pada 2024 telah merencanakan pelaksanaan 188 agenda budaya, ditambah dengan 15 agenda rutin. Agenda-agenda ini merupakan highlight agenda budaya unggulan yang dipilih secara selektif untuk menampilkan keberagaman seni dan budaya yang menjadi identitas DIY.

Paniradya Pati Paniradya Kaistimewan, Aris Eko Nugroho mewakili Sekda DIY menyampaikan Nandur Pakarti merupakan sebuah frasa sederhana, namun penuh makna. Di dalamnya terkandung ajakan untuk tidak sekadar memulai aktivitas, tetapi melakukannya dengan penuh kesadaran, ketulusan, dan tujuan mulia.

 

“Dalam semangat Nandur Pakarti, kita sedang menanamkan benih-benih budaya, yang akan tumbuh menjadi kekuatan untuk mewarnai wajah peradaban kita di masa depan. Sebagaimana kita tahu petani yang menanam padi, kita di sini menanam nilai-nilai budaya, sebagai warisan luhur yang akan terus hidup dan berkembang, melampaui batas waktu dan generasi,” tuturnya.

Dalam budaya Jawa, Aris mengatakan “nandur” tidak hanya berarti menanam. Ia adalah lambang awal dari sebuah proses panjang, mulai dari merawat, menjaga, hingga akhirnya menuai hasil.
Demikian pula, “pakarti” adalah cerminan tindakan nyata, yang tidak lepas dari kearifan lokal, spirit gotong royong, dan komitmen untuk memajukan kebudayaan.

“Melalui momentum Nandur Pakarti, budaya tidak hanya menjadi atribut dan identitas, tetapi juga menjadi jangkar moral bagi kehidupan masyarakat yang adil, sejahtera, dan berdaya. Untuk itu, mari jadikan Nandur Pakarti sebagai semangat kolektif menanam kebudayaan sebagai pilar peradaban yang hidup dan tumbuh, demi sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat,” tandas Aris.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Dian Lakshmi Pratiwi berharap Nandur Pakarti dapat menjadi inspirasi kolektif bagi masyarakat DIY untuk terus melestarikan dan memajukan warisan budaya dengan peluncuran Agenda Budaya Jogja Manggatra 2025. Melalui sinergi bersama untuk wujudkan ketahanan budaya yang kokoh dan peradaban yang sejahtera.

“Budaya sangat penting sebagai investasi peradaban. Nandur Pakarti merupakan panggilan untuk bersama sama menanam nilai kebajikan dalam dua aspek utama, yaitu investasi fisik dan investasi kognitif. Investasi budaya bertujuan menciptakan kesejahteraan, baik secara fisik maupun mental, serta melahirkan generasi yang unggul dan berkarakter, sejalan dengan visi nasional Generasi Emas 2045,” terangnya.

Dian menjelaskan investasi fisik mencakup penguatan sarana prasarana budaya seperti hibah gamelan, pakaian seni, serta fasilitas pendukung lainnya. Sedangkan investasi kognitif berupa pengembangan talenta melalui internalisasi tata nilai budaya dan peningkatan keahlian masyarakat.

Sampai dengan akhir triwulan III 2024, Dian menuturkan lebih dari 1.141 event seni dan budaya telah sukses diselenggarakan dengan melibatkan lebih dari 43 ribu SDM baik seniman, pelajar, masyarakat umum dan sisanya terdiri dari akademisi dan budayawan. Hal ini menunjukkan besarnya partisipasi lintas kelompok masyarakat dalam mendukung keberlanjutan budaya di DIY.

“Selain itu, dari sektor perekonomian, lebih dari 2.442 UMKM turut serta dalam berbagai event seni dan budaya. Kolaborasi ini tidak hanya mendukung pelaksanaan kegiatan budaya tetapi juga memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat,” imbuh Dian.

Dari sisi sarana prasarana (sarpras), Dian menyebut lebih dari 57% kegiatan memanfaatkan fasilitas milik pemerintah, 30% menggunakan fasilitas swasta, 9% dilakukan di museum. Sisanya memanfaatkan lapangan, alun-alun, serta taman budaya. Ketersediaan sarpras yang beragam ini menjadi salah satu modal penting dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan agenda budaya.

Selanjutnya program Jogja Heritage Track telah melaksanakan 1.178 trip dengan total 7.452 peserta, sementara program Wajib Kunjung Museum berhasil menyelenggarakan 231 trip yang melibatkan 16.440 peserta sampai awal triwulan IV 2024.Kedua program ini berkontribusi besar dalam meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap warisan budaya DIY.

Dinas Kebudayaan DIY juga telah menyerahkan hibah berupa 70 set gamelan besi, 1 set gamelan kuningan, 3 set gamelan perunggu dan lebih dari 100 set pakaian serta peralatan seni Jathilan. Hibah ini dalam rangka mendukung penguatan sarpras kebudayaan. Dan diharapkan memperkuat kapasitas komunitas seni dan budaya di DIY, serta meningkatkan kualitas pertunjukan budaya yang menjadi daya tarik bagi masyarakat luas.

Humas Pemda DIY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *