Dalam sebuah video wawancara, Ahok mengungkapkan sebaiknya pendukung lainnya tiada perlu menyerang hal yang mana sfatnya pribadi, keagamaannya.
“Gak usah ngomong agama, lho tetiba membicarakan keislaman Mahfud MD,” ujar Ahok dengan nada tinggi.
Meski tiada menjelaskan isu agama apa yang tersebut menyerang Mahfud, namun Ahok pun kemudian keras mengritik mengenai para pendukung paslon yang mana kerap membandingkan dari sisi pribadi, bukan kinerja calon selama ini.
“Sorry to say, apa Gibran juga Prabowo tambahan islam dibandingan Mahfud MD atau Maruf Amin,” sambung Ahok.
Mantan Gubernur DKI Jakarta juga mempertanyakan mengenai peran tokoh agama pada Pemilihan Presiden (Pilpres) seperti halnya, Maruf Amin dalam mendulang suara.
“Apakah pendapat Maruf Amin juga mendongkrak pendapat Jokowi pada Pilpres 2019 lalu,” tanya Ahok.
“Lalu apakah Maruf Amin akhirnya dianggap kafir akibat perolehan suaranya lebih banyak rendah dibandingkan JK,” sambung Ahok kemudian.
“Apa benar pendapat Maruf Amin lebih tinggi tinggi dibandingkan Jusuf Kalla,” sambung mantan Gubernur DKI Jakarta dengan nada lebih banyak tinggi.
Karena itu, Ahok pun menekankan agar penduduk dapat tambahan taat pada konstitusi. Ahok pun yakin masih percaya jika orang muslim yang ingin NKRI tambahan banyak ketimbang yang mana menginginkan pecah belah seperti dalam negara Mesir.
“Di repbulik (Indonesia), orang Islam yang dimaksud rasional lebih tinggi banyak, jangan takut. Orang muslim yang digunakan mau bangsa ini tetap berdiri masih banyak,” ucap Ahok menyakini warga agar tidaklah perlu memainkan isu agama dalam jadwal urusan politik saat ini.
