Gunungkidul,REDAKSI17.COM – Pondok Pesantren Terpadu Al-Mumtaz menggelar acara bertajuk Al-Mumtaz Bersholawat dalam rangka Hari Lahir (Harlah) ke-13, Haflah Akhirussanah, dan Wisuda Tahfidz Qur’an.
Acara yang digelar penuh khidmat ini menjadi momentum reflektif atas peran pondok pesantren dalam membangun generasi yang berilmu sekaligus berakhlak mulia.
Wakil Bupati Gunungkidul, Joko Parwoto, dalam sambutannya menekankan pentingnya menyelaraskan ilmu dan agama sebagai dasar pembangunan bangsa. Ia mengutip Bung Karno yang pernah mengatakan bahwa “ilmu tanpa agama adalah lumpuh, agama tanpa ilmu adalah buta”.
“Ilmu memberikan pemahaman tentang dunia, sementara agama menjadi pedoman moral dan spiritual. Pesantren, seperti Al-Mumtaz ini, merupakan tempat ideal untuk menumbuhkan keseimbangan itu,” ujar Joko di hadapan para santri dan wali murid, Minggu malam (8/6/2025).
Menurutnya, kekuatan suatu bangsa tidak hanya terletak pada kekayaan alam, tetapi juga pada kualitas moral manusianya. Pendidikan pesantren dinilai sebagai benteng pertahanan moral sekaligus pusat pembangunan karakter dan kemandirian.
“Semoga Allah meridhoi setiap langkah kita dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan, membangun masa depan yang lebih cerah melalui pendidikan yang holistik,” tutup Joko.
Hal senada disampaikan oleh Pimpinan Pondok Pesantren Terpadu Al-Mumtaz, Mohamad Khoeron Marzuki. Ia menegaskan Al-Mumtaz hadir sebagai pesantren modern yang memadukan nilai-nilai keislaman dengan semangat kewirausahaan dan keterampilan hidup.
“Kami ingin mencetak manusia-manusia trampil yang tidak hanya religius, tetapi juga siap mandiri dan berkontribusi dalam kehidupan sosial. Santri tidak cukup hanya bisa menghafal, tetapi juga harus siap menghadapi dunia nyata,” katanya.
Khoeron juga mengimbau para wisudawan untuk tidak terburu-buru meninggalkan lingkungan pesantren setelah menyelesaikan pendidikan aliyah. Menurutnya, “roh pesantren” akan membentuk kepribadian tangguh yang menjadi bekal penting dalam menghadapi dunia luar.
“Perayaan Harlah ke-13 ini menjadi penanda perjalanan Pondok Pesantren Al-Mumtaz dalam menebar kontribusi pendidikan spiritual dan sosial,” paparnya.
Melalui kegiatan ini, masyarakat diajak untuk terus mempererat persaudaraan—baik ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, maupun basyariyah—demi membangun bangsa yang beradab dan bermartabat.