“Setelah kejadian kemarin saya tak mau naik lagi kereta api, masih trauma. Apalagi dengar klaksonnya, saat ini masing terngiang-ngiang,” kata Seni Nuryani, warga Buninagara, Tasikmalaya, seperti dikutip dari Harapanrakyat.com–jaringan Suara.com, Senin (8/1).
Seni menceritakan detik-detik kecelakaan maut yang tersebut ia alami. Seni yang duduk di tempat gerbong kedua menjelaskan naik KA Turangga untuk menghadiri kegiatan kantor. Namun 15 menit sebelum sampai Stasiun Bandung, kereta api yang tersebut ditumpanginya mengalami tabrakan.
“Saya akan menghadiri acara kantor dari Tasikmalaya ke Bandung. Awalnya nyaman-nyaman aja. Pas saya bangun ada pramugara yang ngambil selimut, aku lihat jam paling menit lagi sampe stasiun Bandung,” jelasnya.
Ditambahkan Seni, saat tiba di area Cicalengka, yang digunakan ia tumpanginya tiba-tiba pelan juga membunyikan klakson panjang tanpa henti.
Ia mengaku dirinya sempat curiga calon terjadi sesuatu. Sampai akhirnya ia merasakan getaran benturan yang tersebut cukup keras. Ternyata kereta api yang ia tumpangi bertabrakan dengan kereta lain.
“Yang di area dalam kreta ada yang digunakan terlempar lalu luka-luka juga. Kalau yang tersebut duduk dalam paling depan hidungnya sampe berdarah dikarenakan kejedot. Saya duduk di tempat gerbong 2. Saya mah cuma luka memar di tempat tangan,” katanya.
Seni bersama penumpang lain yang digunakan selamat kemudian melompat keluar, dikarenakan memang dari gerbong ke bawah itu cukup tinggi.
Bahkan Seni mengetahui bahwa salah seseorang pramugara yang meninggal dunia sebelumnya sempat ngambil selimut penumpang 5 menit sebelum kejadian tabrakan.
REDAKSI17.COM