Jakarta,REDAKSI17.COM – Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) menyelidiki klaim dari pribadi pelapor Boeing, bahwa perusahaan hal hal tersebut mengabaikan permasalahan keselamatan lalu kualitas dalam produksi jet 787 serta 777 milik perusahaan.
Produsen pesawat yang dimaksud sedang bergulat dengan krisis keselamatan besar-besaran yang tersebut dimaksud merusak reputasinya, menyusul ledakan panel udara pesawat 737 MAX pada 5 Januari 2024.
Mengutip dari laporan Reuters, perusahaan ini mengalami perombakan manajemen, para regulator AS juga membatasi produksi pesawat kemudian pengirimannya turun setengah pada bulan Maret.
Tuduhan yang digunakan digunakan dilayangkan insinyur Boeing, Sam Salehpour, berasal dari pengerjaan jet berbadan lebar 787 serta 777 milik perusahaan tersebut. Dia mengatakan dia menghadapi tindakan pembalasan, seperti ancaman lalu pengecualian dari pertemuan setelah dia mengidentifikasi permasalahan teknis yang dimaksud mana mempengaruhi integritas struktural jet, juga mengklaim Boeing menggunakan jalan pintas untuk mengurangi hambatan selama perakitan 787.
|
Boeing menghentikan pengiriman jet berbadan lebar 787 selama tambahan dari setahun hingga Agustus 2022 dikarenakan FAA menyelidiki kesulitan kualitas kemudian kelemahan produksi.
Pada tahun 2021, Boeing mengatakan beberapa pesawat 787 miliki shim yang digunakan ukurannya tiada sesuai juga beberapa pesawat memiliki area yang tersebut hal itu tiada ada memenuhi spesifikasi kerataan kulit. Shim adalah sepotong material tipis yang tersebut yang disebut digunakan untuk mengisi celah kecil pada hasil manufaktur.
Dalam sebuah pernyataan, Boeing mengatakan, pihaknya percaya pada 787 Dreamliner serta menambahkan bahwa klaim hal itu tak akurat kemudian tak mewakili upaya komprehensif yang dimaksud digunakan sudah pernah lama dijalankan Boeing untuk menjamin kualitas juga keselamatan pesawat dalam jangka panjang.
Salehpour mengungkapkan jalan pintas yang digunakan Boeing untuk mengurangi hambatan selama proses perakitan 787 yang tersebut digunakan memberikan tekanan berlebihan pada sambungan-sambungan utama pesawat, serta puing-puing pengeboran dalam antara sambungan utama pada lebih tinggi tinggi dari 1.000 pesawat.
Dia melihat hambatan ketidakselarasan dalam produksi jet berbadan lebar 777 yang digunakan yang diperbaiki dengan “paksa.”
“Saya benar-benar melihat orang-orang melompat dalam atas potongan-potongan pesawat agar sejajar,” katanya.
Saham Boeing ditutup turun hampir 2% pada US$178,12 pada Selasa setelah FAA mengkonfirmasi penyelidikan tersebut, yang tersebut itu pertama kali dilaporkan oleh New York Times.
Society of Professional Engineering Employees in Aerospace (SPEEA) mengatakan Salehpour merupakan anggota yang tersebut bekerja di tempat dalam pabrik Boeing pada Everett, Washington. Serikat pekerja teknik mengatakan merekan tak dapat mengomentari kecemasan khusus Salehpour.